Masyarakat Diimbau Tidak Mixing Vaccines atau Tambah Dosis Booster Tanpa Pengawasan
Secara umum, kata Wiku, dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat untuk membentuk kekebalan individu, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan mixing vaccines atau penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut ada sekitar 24 negara di dunia sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang sangat tajam, termasuk Indonesia. Untuk itu, pemerintah mengoptimalkan berbagai intervensi secara bersamaan untuk meminimalisasi penularan.
Optimalisasi yang dilakukan di antaranya dengan memperhatikan kemunculan varian baru, pengendalian mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat, pengendalian COVID-19 yang berlapis, dan percepatan vaksinasi di seluruh penjuru negeri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, ada beberapa update temuan ilmiah dan kebijakan terkait vaksinasi. Dia memaparkan, vaksin Covid-19 umumnya dapat menghasilkan kekebalan. Berdasarkan beberapa penelitian, kekebalan yang ditimbulkan setelah vaksin dosis kedua dapat bertahan pada tubuh manusia dalam kurun beberapa bulan atau bahkan tahunan.
Perlu ditekankan, lanjutnya, berdasarkan jumlah dan jangka waktu bertahannya kekebalan pada setiap manusia dapat berbeda-beda tergantung kondisi tubuh masing-masing, yang mekanisme tepatnya masih diteliti.
Sejauh ini, adanya berbagai macam varian di lingkungan seperti alpha, beta, gamma, dan delta yang dikenal sebagai Variant of Concern adalah varian yang dapat menyebar dengan lebih cepat, meningkatkan peluang keparahan gejala,dan/atau berpeluang pula menurunkan efektivitas vaksin yang telah diberikan.
Meskipun demikian, Wiku menjelaskan, menurut temuan dari beberapa studi ilmiah, dari berbagai jenis vaksin yang disarikan oleh WHO, keberadaan vaksin Covid-19 masih penting terutama dalam meminimalisasi gejala yang ditimbulkan.
Selain dengan percepatan vaksinasi di berbagai wilayah di Indonesia, saat ini pemerintah Indonesia berencana melakukan penyuntikan booster dosis ketiga maupun mixing vaccines kepada tenaga kesehatan yang dinilai memiliki risiko penularan tertinggi, karena intensitas maupun lokasi beraktivitas yang sangat tinggi laju penularannya yaitu fasilitas pelayanan kesehatan.
"Saat ini beberapa negara juga melakukan hal yang sama, misalnya Thailand yang akan menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada tenaga kesehatan yang sudah mendapat dua kali dosis vaksin Sinovac demi proteksi tambahan bagi tenaga kesehatan. Tentunya praktik ini dilakukan setelah studi klinis dilakukan terlebih dahulu," ujar Wiku, dalam siaran pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (13/7).
Terlepas dari hal itu, Wiku memastikan pemerintah tidak akan lepas dari fokus utama yaitu untuk mempercepat pembentukan kekebalan komunitas sesegera mungkin. Pemerintah terus menjamin seluruh masyarakat khususnya populasi rentan mendapatkan haknya untuk divaksin.
Untuk saat ini, secara umum, dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat untuk membentuk kekebalan individu, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan mixing vaccines atau penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan. "Hal yang terpenting saat ini ialah persebaran vaksinasi yang merata dan berkeadilan secara nasional," tegas Wiku.
Namun sekali lagi, dia mengingatkan, bahwa vaksinasi tidak akan sempurna jika
tidak diikuti dengan intervensi lainnya seperti pengendalian mobilitas dan aktivitas masyarakat serta kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan. Semua pengaturan intervensi tersebut terangkum dalam kebijakan nasional yaitu PPKM Darurat dan PPKM Diperketat yang saat ini kita terapkan bersama.
Oleh karena itu, dia memohon kepada masyarakat untuk sungguh-sungguh dalam menjalankan serta mematuhi peraturan yang berlaku selama masa krisis ini dengan penuh tanggung jawab. "Ini demi diri kita, keluarga kita, bangsa kita, bahkan dunia," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi Singgung Kesenjangan Akses Vaksin yang Masih Melebar di Forum PBB
Pemerintah Disarankan Beri Vaksin Tahap Ketiga untuk Pekerja Media Setelah Nakes
Menkes Budi Ngaku Pusing Lihat Polemik Vaksin Berbayar
Ketua IDI Harap Masyarakat Tak Pilih-Pilih Vaksin: Semua Punya Target Sama
Pemerintah Tambah Target Vaksinasi Covid-19 jadi 208 Juta Penduduk