Mau ke Thailand dan Malaysia, guru malah ditipu biro perjalanan
Setelah sampai di Malaysia, para guru malah disuruh membayar lagi uang perjalanan ke Thailand.
Seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri di Pekanbaru, Endang K (43), warga Jalan Todak, Marpoyan Damai melaporkan TS (35), karyawan dari biro perjalanan PT G ke Polda Riau. Sebab, Endang dan guru-guru lainnya merasa ditipu oleh paket perjalanan biro tersebut saat mereka berkunjung ke Malaysia dan Thailand. Setelah membayar Rp 80 juta, mereka diminta membayar lagi saat berada di Malaysia.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (4/1) membenarkan adanya laporan peristiwa tersebut. "Laporan korban sudah diterima dan saat ini sedang ditangani Polresta Pekanbaru dengan melakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut," ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun di kepolisian menyebutkan, bahwa peristiwa penipuan tersebut bermula ketika perjalanan yang yang direncanakan Endang bersama guru-guru lainnya sekitar bulan September 2013.
Saat itu, mereka mengambil paket perjalanan empat hari dua malam melalui PT G dengan biaya Rp 80 juta dan dibayar melalui seseorang berinisial TS. Dalam perjalanan ini, TS yang menjadi pengkoordinir dan pengatur segala keperluan perjalanan.
Setelah uang dibayarkan, berangkatlah korban bersama rombongannya dalam tur itu. Namun, baru tiba di Malaysia, rombongan ini sudah dioper ke sebuah travel yang ada di Malaysia. Yang mengejutkan lagi, Endang dan guru-guru lainnya diminta untuk membayar uang tambahan karena PT G belum membayar jasa travel Malaysia itu. Mau tak mau, para guru-guru tersebut terpaksa membayar uang tambahan travel di Malaysia untuk melanjutkan perjalanan ke Thailand.
Namun setelah tiba di Indonesia, para guru tak terima ditipu oleh TS karena membayar dua kali saat berangkat dari Malaysia ke Thailand, hal inipun dilaporkan korban pada polisi, Rabu (1/1) karena merasa bahwa uang pembayaran perjalanan wisata itu sudah dibayarkan seluruhnya pada terlapor.