Mayor Teddy dan Stella Christie Terpopuler Jadi Perbincangan Netizen
Hasil itu berdasarkan hasil riset Indonesia Indicator (I2), hingga Senin (21/10) pukul 09.00 WIB.
Pengumuman dan pelantikan menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian luas dari masyarakat, terutama netizen.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang mengungkapkan, pengumuman dan pelantikan anggota kabinet tersebut mendapatkan perhatian meriah dari netizen.
- Mayor Teddy Bakal Pergi, Prabowo Bukber Bareng Anak & Mantan Istri Bikin Netizen Baper
- Bukan Mayor TNI Teddy, Anggota DPR Wanita Ini Tergila-gila sama Kapten Berdarah Kopassus
- Viral Mayor Teddy Diajak Foto di Rumah Sakit, Reaksinya Curi Perhatian
- Tertawa Girang, Begini Ungkapan Hati Wanita Dibopong Mayor TNI Teddy: Larinya Gagah Banget
Berdasarkan hasil riset Indonesia Indicator (I2), hingga Senin (21/10) pukul 09.00 WIB, terdapat sebanyak 40.896 postingan yang diunggah dari 22.593 akun, dengan tingkat interaksi (engagement) hampir 1,7 juta. Netizen menggambarkan pengumuman resmi tersebut secara netral dan positif, dengan menyisakan 8% sentimen negatif.
“Munculnya nama Mayor Teddy, yang tidak ada di dalam bursa kandidat menteri menjadi penggerak atensi netizen. Apalagi, posisinya sebagai Sekretaris Kabinet,’’ ujar Rustika kepada media, Senin (21/10).
Menurut Rustika, netizen mengapresiasi dan mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Mayor Teddy yang masuk dalam susunan anggota kabinet. Terlebih, karena nama Mayor Teddy dikenal sebagai media darling di kalangan netizen.
Emosi positif dan optimistis yang digaungkan netizen merespons pengumuman dan pelantikan Kabinet Merah Putih, seperti Joy (43%), surprise (24%) dan Trust (9%) didominasi oleh sambutan terhadap Mayor Teddy.
“Ini menunjukkan tingkat kepercayaan netizen pada Mayor Teddy sangat tinggi karena kinerja dan loyalitasnya selama ini,” ungkap Rustika.
Beberapa nama lain dalam kabinet juga dianggap kredibel dan mewakili harapan masyarakat untuk perubahan yang lebih baik, seperti Veronika Tan, Sri Mulyani Indrawati, Profesor Stella juga menarik perhatian luas. Tiga nama Wamenkeu juga menjadi atensi netizen, karena selalu disebut-sebut saat media merespons Sri Mulyani.
Menurut Rustika, sosok Budi Gunawan juga menjadi atensi netizen karena dikaitkan dengan posisinya dari PDI Perjuangan, meskipun hal ini dibantah oleh Puan Maharani. Sementara itu, nama-nama Menko yang kebanyakan berasal dari ketua partai juga menjadi perbincangan netizen karena dianggap sebagai bentuk apresiasi Prabowo kepada parpol yang telah mendukungnya.
Sebanyak 79% postingan mengenai pengumuman resmi kabinet beredar di platform X (Twitter), yang memberikan sebanyak 38% catatan kritis. Di antaranya soal postur kabinet yang dianggap terlalu gemuk, memboroskan anggaran di mana disebutkan disebutkan netizen mencapai Rp 777 miliar per tahun. Catatan kritis lainnya, terlalu memberikan porsi besar pada partai politik ketimbang profesional, dan kekhawatiran adanya menteri yang mungkin lebih loyal kepada partai politik daripada kepada presiden, yang dapat mempengaruhi kinerja kabinet secara keseluruhan.
Sementara itu, postingan lainnya muncul di platform lainnya adalah Instagram (5%), Tiktok (8%), Facebook (4%), dan youtube (4%). Meski demikian, kata Rustika, postingan yang paling banyak direspons netizen berasal dari Instagram (52% dan Tiktok (39%) dari seluruh tingkat interaksi. ’’Mayoritas netizen lebih banyak memberikan respons pada postingan yang lebih positif, yang salah satunya karena munculnya nama Mayor Teddy – memberikan dukungan, harapan terhadap kinerja kabinet baru,’’ papar Rustika.
Di tengah berbagai harapan dan tantangan ini, Rustika menekankan bahwa netizen memberikan kesempatan kepada para menteri untuk bekerja. Menurutnya, masyarakat berharap agar mereka dapat memenuhi harapan yang telah ditetapkan dan menjalankan tugas mereka dengan baik dan menjadi momentum untuk perubahan yang positif dan optimis.
Dengan adanya perhatian yang tinggi dari masyarakat, diharapkan para menteri dapat menjalankan tugas mereka dengan profesionalisme dan integritas, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan publik melalui media sosial.
"Kita semua berharap agar para menteri tidak hanya menjadi wajah pemerintah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mendengarkan dan merespons aspirasi masyarakat," ujarnya.