Media harus berperan memberikan daya tarik ke destinasi wisata RI
Media memberikan kontribusi penting bagi citra pariwisata Indonesia di mata dunia.
Kementerian Pariwisata menggelar pelatihan dasar SDM Kepariwisataan bagi Jurnalis di Kabupaten Badung, Bali. Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Ahman Sya menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepariwisataan bagi para jurnalis. Sebab, dia menilai media memberikan kontribusi penting bagi citra pariwisata Indonesia di mata dunia.
"Fungsi media merupakan media kontrol untuk melakukan peliputan yang edukatif dan memberikan informasi ke masyarakat, termasuk informasi dalam bidang pariwisata. Peran media sangat penting," kata Ahman di Hotel Jimbaran View, Bali, Rabu (3/8).
Para peserta pelatihan yang merupakan jurnalis dari Jakarta dan Bali mendapatkan sejumlah materi yang menambah wawasan di bidang pariwisata seperti Kebijakan Pengembangan SDM Kepariwisataan, Produk Kepariwisataan, Sapta Pesona, Etika Profesi, dan Sadar Wisata, Komunikasi Pelayanan Terkait Dengan Media dan Pariwisata, serta Peranan Jurnalis Dalam Mendukung Citra Pariwisata Indonesia.
Ahman menjelaskan Kementerian Pariwisata pada akhir tahun 2015 telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas. Dia menegaskan kesepuluh tempat tersebut sedang digalakkan untuk disulap menjadi 'Bali Baru' yang dikenal di kancah internasional sehingga dapat menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan mancanegara.
Sementara itu, Ahmad menyatakan Kementerian Pariwisata telah menargetkan menarik 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Target ini, kata dia, tak akan berhasil apabila tak mendapatkan dukungan dari pelbagai pihak, termasuk media.
"10 Destinasi prioritas kita ingin branding seperti Bali. Menjadi 'Bali Baru'. Media harus dapat memberikan daya tarik ke 10 destinasi prioritas," katanya.
Sepuluh destinasi wisata prioritas tersebut, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.