Megawati akui diminta Presiden Moon bantu reunifikasi Korea
Megawati akui diminta Presiden Moon bantu reunifikasi Korea. Mega menceritakan saat dirinya menjabat Presiden RI 2001-2004, upaya reunifikasi dua Korea sudah gencar dilakukan. Saat itu Presiden Korsel Kim Dae-jung sangat memiliki keinginan agar Korsel dan Korut reunifikasi.
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, di Istana Kepresidenan Korea Selatan, Blue House, sore waktu setempat. Usai pertemuan, Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengakui salah satu hal yang dibicarakan yakni soal reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara. Megawati mengakui diminta oleh Presiden Moon membantu reunifikasi Korsel dan Korut.
"Iya. Enggak usah diomongin dulu, saya juga mau pikirin ini," kata Mega sambil tersenyum di Seoul, Korea Selatan, Senin (29/5).
Mega menceritakan saat dirinya menjabat Presiden RI 2001-2004, upaya reunifikasi dua Korea sudah gencar dilakukan. Saat itu Presiden Korsel Kim Dae-jung sangat memiliki keinginan agar Korsel dan Korut reunifikasi.
"Beliau adalah seorang presiden yang sangat berkeinginan antara kedua negara, Korut dan Korsel bisa terjalin kembali reunifikasi," kata putri Bung Karno ini.
Megawati menceritakan ayahnya, Bung Karno memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Korut pertama, Kim Il-Sung. Saat berkunjung ke Jakarta, Kim Il-Sung membawa serta anaknya, Kim Jong-il. Saat itulah Mega saling mengenal dengan Jong-Il yang kemudian menggantikan sang ayah menjadi Presiden Korut.
"Setelah saya jadi presiden, saya bertemu dengan Kim Jong-il dan kebetulan presidennya (Korsel) setelah Kim Dae-jung adalah Roh Moo Hyun. Sehingga dengan demikian saya diminta untuk jadi penghubung atau special envoy dari pimpinan Korsel dengan Korea Utara, karena pada waktu itu Presiden Kim Dae-jung sudah pernah ke Korea Utara dan mengundang Kim Jong-il untuk bisa ke Korsel tapi karena keadaan di Korsel terjadi pergantian presiden, hal tersebut menjadi terkatung," katanya.
Lebih lanjut Megawati mengatakan, hal itulah yang menjadi salah satu alasan Presiden Moon mengundangnya ke Korsel yakni melanjutkan upaya reunifikasi dua Korea.
"Jadi rupanya inilah rupanya maksud mengundang saya kembali untuk kemungkinan-kemungkinan kalau bisa ikut membantu diadakannya hubungan Korut dengan Korsel kembali. Tentunya saya bukan sebagai pribadi, meskipun ada juga bagian pribadinya. Tetapi ini sebagai utusan dari Indonesia," katanya.