Megawati Heran Banyak Orang Sudah Divaksin Abai Protokol Kesehatan
Menurut Megawati, hal seperti tidak perlu disuruh. Masyarakat diharapkan bisa berperilaku disiplin.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan Covid-19. Meski saat ini jumlah vaksinasi sudah mencapai angka yang lebih baik dan kasus Covid-19 mulai terkendali.
Megawati mengaku mendapatkan laporan Satgas Covid-19 bahwa masyarakat banyak yang abai protokol kesehatan setelah divaksin. Padahal vaksin bukan obat, hanya meningkatkan imunitas.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Siapa yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan Pertama Republik Indonesia? Presiden Soekarno menunjuk langsung Boentaran sebagai Menteri Kesehatan Pertama RI Kabinet Presidensial.
-
Apa solusi Prabowo Subianto untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia? Saat menanggapi jawaban capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di segmen 2 debat tersebut, ia membeberkan 3 resep untuk obati masalah kesehatan Indonesia.
-
Kenapa Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Pemuda Pemudi Sehati 08, Linda Setiawati mengatakan, pihaknya mendukung Prabowo-Gibran lantaran paslon nomor urut 02 tersebut memiliki program kerja yang pro terhadap anak muda.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Makanya kalau saya perhatikan, sepertinya kalau sudah divaksin lalu boleh keluar dengan bebas. Tidak mau mengikuti aturan kesehatan lagi," ujar Megawati dalam rapat partai terbatas secara virtual, Kamis (30/9).
"Terutama saya masih banyak lihat yang masih sering dilanggar adalah tidak memakai masker, lalu tidak membuat jarak, dan hanya mengacuhkan kalau ada kerumunan itu tidak mau memberikan perhatian bahwa kita harus ingat, kita harus pakai masker, kita harus cuci tangan, kita harus membuat jarak," ujarnya.
Menurut Megawati, hal seperti tidak perlu disuruh. Masyarakat diharapkan bisa berperilaku disiplin.
Untuk itu, ia mengingatkan seluruh tiga pilar partai untuk mengkonsolidasikan perilaku disiplin kepada masyarakat luas.
"Jadi saya minta juga kepada seluruh tiga pilar partai untuk terus menerus justru kita menggalang, kita mengkonsolidasikan disiplin ini kepada rakyat banyak," kata Megawati.
Megawati pun mengingatkan seluruh kader bahwa dirinya dan DPP memantau seluruh kader se-Indonesia meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Mudah untuk memberikan teguran kepada kader yang melanggar perintah.
"Jangan dipikir DPP Partai terutama saya tidak memantau kerja dari Tiga Pilar. Sangat mudah sekali saya melakukan pengawasan, sangat bisa memberikan langsung teguran, teguran, teguran," ujar Presiden RI Kelima ini.
Namun, Megawati mengaku akan memberikan sanksi ketika kader partai sudah melakukan pelanggaran yang berlebihan. Dalam AD/ART partai seorang kader partai bisa dinonaktifkan bila sudah diberikan peringatan, tetapi tidak mau menjalankan disiplin partai.
"Kalau sudah diberi peringatan tetap masih enggak mau menjalankan disiplin partai, akhirnya dinaikan menjadi dinonaktifkan dari penugasannya. Jadi bisa diberi tempo waktu atau tidak aktif sebagai petugas partai yang mendapatkan tugas partai," ujar Megawati.
"Yang paling tinggi adalah pemecatan. Itu sudah pasti dilakukan bagi mereka yang tidak loyal kepada partai," tegasnya.
Megawati bilang, lebih baik mundur secara terhormat ketimbang dipecat. "Jadi kan lebih baik mikir itu kalau mundur ya masih lebih terhormat ketimbang dipecat. Kenapa, saya selalu mengingatkan kita ini alat perjuangan makanya PDIP," pungkasnya.
Baca juga:
Diprediksi Jadi Endemi, Epidemiolog Ingatkan Covid-19 Beda dengan Flu
Melihat Vaksinasi Covid-19 Massal di Surabaya
Dorong Pemulihan Ekonomi, OJK Gelar Vaksinasi di 4 Titik Jateng
Pemkab Bekasi Wacanakan Vaksinasi Covid-19 di Dokter Praktik dan Bidan Mandiri
Pakar: Jangan Euforia, Vaksinasi Covid-19 Belum di Atas 70 Persen
Sempat Dibanggakan dan Dipuji, Vaksinasi Pelajar di Aceh Ternyata Jauh dari Target