Megawati resmikan 'Rumah Soekarno' di China
Rumah Soekarno didirikan sebagai pusat kerja sama antara Indonesia dan China yang telah terjalin selama 65 tahun.
Presiden ke lima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan 'Rumah Soekarno' di Shenzen, China. Rumah Soekarno didirikan sebagai pusat kerja sama antara Indonesia dan China yang telah terjalin selama 65 tahun.
Peresmian ditandai pembukaan selubung yang menutupi batu marmer bertuliskan 'Rumah Soekarno' di bagian depan dan pesan dari presiden kelima Indonesia tersebut di bagian belakang.
Pesan yang terpahat pada batu marmer dengan panjang 1,8 meter, dan tinggi 1,4 meter tersebut berbunyi:
"Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, di sini dibangun Rumah Soekarno (Pusat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok) sebagai saksi mata tentang kekalnya hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Tiongkok. Semoga Rumah Soekarno ini mejadi salah satu tonggak bagi harapan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah untuk kedua bangsa yang bersaudara. Tertanda Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia."
"Ini merupakan saat yang membahagiakan bagi saya pribadi dan keluarga besar almarhum Soekarno, yang lebih dikenal dengan 'Bung Karno'. Pembangunan 'Rumah Soekarno' ini memiliki makna yang lebih mendalam serta melambangkan betapa eratnya hubungan bilateral kedua bangsa dan negara Indonesia-China," kata Megawati, dengan suara tersedu, menahan haru, dikutip dari Antara, Senin (12/10).
Megawati menambahkan, hubungan kedua bangsa dan kedua negara telah berjalan sangat lama antara lain ditandai dengan pelayaran serta kunjungan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada abad 15 yang sekaligus menjadi tonggak bagi terbangunnya hubungan kedua bangsa serta negara yang semakin kokoh hingga kini.
"Eratnya hubungan Indonesia dan China juga telah terbukti berhasil melewati berbagai tantangan, pasang surut, hingga kini menjadi mitra strategis komprehensif dan saya berharap hubungan ini akan semakin erat, luas dan mendalam di waktu-waktu mendatang," kata Megawati.
Sementara itu, Ketua China Institute for Innovation and Development Study sekaligus penasehat presiden China, Zhang Bijian mengatakan, pembangunan 'Rumah Soekarno' berada pada waktu dan tempat yang tepat, dan memberikan makna mendalam bagi hubungan kedua negara.
Shenzhen, merupakan daerah dimana era keterbukaan dan reformasi China didengungkan, diproklamirkan oleh Deng Xiaoping. "Shenzhen dan Indonesia memiliki posisi geografi yang relatif dekat, sehingga pembangunan 'Rumah Soekarno' di Shenzhen sangat tepat," katanya.
"Soekarno, adalah sosok yang sangat kharismatik di mata masyarakat serta pimpinan China. Saya masih ingat ketika Soekarno berkunjung ke China pada 1956, masyarakat China menyambutnya dengan antusias disepanjang jalan yang dilewati," ungkap Zhang Bijian.
Dia berharap, hubungan kedua negara akan dapat terus ditingkatkan, dan diperluas, sehingga hubungan kedua bangsa dan kedua negara semakin kokoh menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Soegeng Rahardjo mengatakan, pendirian 'Rumah Soekarno' juga bertujuan melestarikan nilai-nilai serta gagasan Bung Karno, khususnya dalam menjalin hubungan internasional, termasuk dengan China.
"Nilai dan gagasan Soekarno masih sangat relevan tidak saja bagi perkembangan Indonesia, namun juga dalam menjalin hubungan internasional, termasuk dengan China," katanya.
Dubes Soegeng mengatakan, pembangunan 'Rumah Soekarno' tidak saja merupakan bentuk penghormatan bagi Bung Karno sebagai proklamator kemerdekaan RI, tetapi juga untuk melestarikan nilai serta gagasannya, termasuk dalam membangun hubungan Indonesia-China, hingga kini menjadi mitra strategis komprehensif.
Presiden Indochin International-perusahaan yang membangun 'Rumah Soekarno', Huang Bo, mengatakan pembangunan ditargetkan selesai dalam lima tahun.
"Kami merasa terhormat untuk membangun Rumah Soekarno, mengingat hubungan kedua negara yang semakin baik dari waktu ke waktu. Ini juga tidak terlepas dari peran Soekarno," katanya.