Megawati Sebut Perlu Kerjasama Semua Negara Hadapi Perubahan Iklim
Megawati juga sering kali menyampaikan masalah lingkungan dan pemanasan global kepada Presiden Joko Widodo. Isu ini diakui sulit untuk disampaikan kepada masyarakat. Namun, Megawati tidak akan bosan menyampaikan pesan tersebut.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meresmikan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi. Sistem supaya masyarakat Indonesia memiliki budaya mitigasi bencana alam.
"Dengan ini secara resmi pengaktifan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini saya buka dengan resmi," ujar Megawati saat peluncuran sistem yang digelar DPP PDIP secara daring, Rabu (4/8).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Dimana Megawati memulai karir profesionalnya di Indonesia? Di awal tahun 2023, ia menjadi andalan klub Jakarta Pertamina Fastron di Proliga sebelum melanjutkan karirnya bersama klub bola voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
Presiden Kelima RI ini mengungkit perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global. Maka itu, ia berharap semua pihak sadar untuk melakukan pencegahan dini dampak bencana alam. Ini juga merespons prediksi yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe biden bahwa Jakarta akan tenggelam 10 tahun ke depan.
Megawati mengingat kembali pertemuan mantan Wakil Presiden Amerika Serika Al Gore. Megawati sepakat, untuk menangani perubahan iklim ini butuh kerja sama semua negara.
"Satu hal yang harus dilakukan agar disaster itu bisa diatasi, seluruh negara di dunia kompak menurunkan emisi karbon. Saling bekerja sama untuk mengurangi, mencegah," kata Megawati.
Megawati juga sering kali menyampaikan masalah lingkungan dan pemanasan global kepada Presiden Joko Widodo. Isu ini diakui sulit untuk disampaikan kepada masyarakat. Namun, Megawati tidak akan bosan menyampaikan pesan tersebut.
"Jadi supaya didengarkan oleh warga PDI Perjuangan dimanapun mereka berada. Saya sekali lagi ingin mengatakan bahwa jangan hanya didengarkan, harus dilaksanakan," ucap Presiden Kelima RI ini.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa dengan peluncuran ini, maka PDIP akan membangun sistem informasi yang terintegrasi dengan BMKG. Seluruh struktur PDIP di seluruh Indonesia, akan terhubung, serta terlibat aktif dalam menyebarkan informasi peringatan dini dari BMKG.
"Setiap tanggal 26 setiap bulannya, kita itu melaksanakan simulasi tanggap bencana. Nanti di tiap pelatihan itu kita ujicobakan informasi bencana. Katakanlah jika ada sinyal bencana, bagaimana di 10 detik pun, kita harus terlatih mempersiapkan diri agar siap menghadapi bencana," jelas Hasto.
Dengan ini, PDIP akan meminta kader di daerah untuk membangun sistem peringatan ini sesuai konteks kemampuan wilayahnya masing-masing.
"Entah dengan alarm, atau dengan kentongan, yang penting bagaimana peringatan bencana ini bisa segera disebarluaskan," kata Hasto.
Dalam acara ini, hadir juga jajaran DPP PDIP lainnya, seperti Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan. Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly.
Hadir juga sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan, di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.
(mdk/lia)