Menaker: Adaptasi, Kreasi dan Inovasi Kunci Hadapi Krisis Pandemi Covid-19
Menteri Ida mengatakan sebagaimana dampak dari revolusi industri 4.0, pada sisi lain kondisi pandemi juga memunculkan peluang-peluang usaha/jenis pekerjaan baru.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan kunci utama memenangkan persaingan dan survive dari krisis sebagai dampak revolusi industri 4.0 dan pandemi covid-19 yakni adaptasi, kreasi dan inovasi.
Menurut Menteri Ida tuntutan beradaptasi dengan keadaan, memaksa orang untuk kreatif dan kreativitas yang terus dipacu akan melahirkan inovasi inovasi baru.
-
Apa yang sedang dimatangkan oleh Kemnaker? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Apa yang diharapkan Kemnaker dari BPVP Belitung? “Usia 4 tahun BPVP Belitung ini adalah usia yang sangat muda. Namun demikian, kami berharap BPVP Belitung menjadi tempat bagi SDM khususnya yang ada di Pulau Belitung ini, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atau juga di tempat lain yang ingin meningkatkan keterampilan, meningkatkan kompetensinya yang itu sangat diharapkan menjadi modal untuk bisa bersaing dalam pasar kerja yang sangat ketat," ucap Sekjen Anwar.
-
Kapan Kemnaker mendapatkan Merdeka Awards 2023? Penghargaan Merdeka Awards diterima langsung oleh Menaker Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu (3/8/2023).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa Kemnaker mendapatkan Merdeka Awards 2023? Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menerima Merdeka Awards 2023, atas berbagai terobosan dalam program Inovatif untuk Negeri.
-
Apa yang terus didorong oleh Kemnaker kepada para pengusaha? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyatakan, pihaknya terus mendorong pengusaha agar menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah di perusahaannya.
"Mari, kita hadapi semua tantangan dengan positive thinking serta terus berinovasi. Dengan demikian, kita tak hanya mampu menangkap peluang, tapi juga menciptakan peluang. Kita tak hanya ikut bersaing, tapi kita memenangkan persaingan," ujar Ida Fauziyah saat menjadi narasumber webinar bertema 'Kreatif dan Inovatif Menemukan Sumber Penghasilan Baru di Tengah Pandemi Covid-19' dengan Mahasiswa dan Civitas Akademika Universitas Pamulang, di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Dalam paparannya, Menaker Ida menyatakan tantangan yang dihadapi industri dan ketenagakerjaan adalah pandemi global covid 19.
"Dampaknya, sejumlah industri terpaksa tutup. Gelombang PHK dan merumahkan pekerja, tak terhindarkan. Pertumbuhan ekonomi global maupun nasional, diprediksi menurun," ujar Menaker Ida.
Meski demikian, Menteri Ida mengatakan sebagaimana dampak dari revolusi industri 4.0, pada sisi lain kondisi pandemi juga memunculkan peluang-peluang usaha/jenis pekerjaan baru. Industri dan pekerjaan yang mendukung implementasi New Normal, sektor kesehatan, jasa ekspedisi dan jenis usaha yang mendukung protokol kesehatan, akan berkembang.
Sebaliknya lanjut Menaker Ida, banyak industri dan pekerjaan akan ter-disrupsi oleh dampak New Normal. Misalnya sektor pariwisata, transportasi, hiburan, manufaktur serta industri yang 'bertentangan' dengan pelaksanaan protokol kesehatan.
Menteri Ida menambahkan revolusi industri 4.0 juga telah mengubah karakter industri. Jika sebelumnya model industri berjalan secara konvensional dengan bertumpu pada kekuatan modal dan eksplorasi sumberdaya alam, perlahan namun pasti, akan bergeser menjadi industri modern yang berbasis pada inovasi dan kolaborasi.
Menaker Ida menjelaskan penggunaan otomasi teknologi dan Big Data pada saat ini telah berdampak pada apa yang disebut disrupsi ekonomi. Banyak jenis usaha dan jenis pekerjaan yang tidak berkembang, bahkan hilang.
"Industri padat karya mudah digantikan mesin dan beberapa skill akan digantikan oleh kecerdasan buatan. Namun banyak jenis usaha dan pekerjaan baru muncul, terutama industri yang berbasis pada IT dan Big Data," katanya.
(mdk/hhw)