Mendagri Petakan Daerah Merah Radikalisme dari Sumatera Hingga Papua
Tjahjo meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di daerah untuk mencermati radikalisme-terorisme.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo beberapa daerah yang menjadi titik rawan penyemaian benih radikalisme terorisme. Pasalnya, keduanya menjadi ancaman bangsa setelah 74 tahun negara ini merdeka.
"Mencermati perkembangan, tantangan yang paling berat dihadapi sekarang adalah radikalisme-terorisme. Dari Sabang sampai Merauke telah merasuk di situ," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu (16/10).
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
Dia pun menuturkan, daerah-daerah tersebut meliputi Pulau Sumatera, sebagian Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Papua.
"Daerah-daerah merah radikalisme-terorisme muncul mulai dari pulau Sumatera, masuk provinsi Banten sebagian, masuk Jakarta, masuk beberapa Jabar, Jateng, Jatim, sampai NTT dan Papua. Ini paham radikalisme terorisme cukup merisaukan kita," ungkap Tjahjo.
Tjahjo meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di daerah untuk mencermati radikalisme-terorisme. Menurut dia, radikalisme-terorisme adalah musuh utama bangsa Indonesia saat ini.
"Musuh utama kita adalah radikalisme-terorisme ini harus kita lawan. Kesbangpol tolong cermati dan monitor hal ini," jelas Tjahjo.
Reporter: Putu Merta
Baca juga:
Tangkal Radikalisme, BPIP Minta Wawasan Pancasila Masuk dalam Tes CPNS
Penusukan Wiranto, Universitas Mathla'ul Anwar Tolak Dikaitkan dengan Radikalisme
Buntut Penangkapan Anggota JAD di Bali, Polisi Perketat Keamanan Lokasi Wisata
GP Ansor Ajak Warga Laporkan Ajakan Radikalisme Pasca Penusukan Wiranto
Hasto: Jangan Ragu-ragu Tindak Aktor Intelektual di Belakang Gerakan Radikalisme
Menag Lukman Hakim: Peran Santri Menghentikan Radikalisme Never Ending