Mendagri: Rektor IPDN minta maaf ke gubernur Akmil soal pemukulan
Mendagri menegaskan, lima praja IPDN sudah dipecat. Tidak ada kompromi harus berhenti, dikeluarkan dari pendidikan IPDN.
Lima praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) diberhentikan tidak hormat terkait kasus penganiayaan terhadap dua taruna Akademi Militer (Akmil) asal Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Menteri Dalam negeri Tjahjo Kumolo ikut angkat bicara terkait peristiwa ini.
Semua yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab. Termasuk pimpinan di IPDN. "Rektor (IPDN) sudah membuat surat permintaan maaf kepada gubernur Akmil," ujar Tjahjo melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (29/11).
-
Apa yang dilakukan Ipda Purnomo saat bertemu dengan pengamen tersebut? “Nanti saya kasih uang, mas e sama mbak berpikir mau jualan apa. Ayo tolong ini dicatat namanya siapa, alamanya dimana. Tenang saja, nanti saya yang datengin, tapi tolong berhenti meminta-minta ya. Kasihan anaknya,” ungkap Purnomo.
-
Bagaimana cara Ipda Purnomo membantu pengamen tersebut? “Oh maunya gitu. Ya sudah, kalau sudah ada modal ya sudah jualan saja. Masnya ngamen tidak apa-apa, samean jangan minta-minta ya. Ndak boleh, lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah,” tuturnya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
Mendagri mengaku sudah membentuk tim untuk mengusut tuntas kasus ini. Dia memastikan akan ada sanksi tegas. Tidak ada alasan kelalaian atau pengasuh kecolongan. Menurut pengakuan Tjahjo, dia sudah mengingatkan agar peristiwa kelam di IPDN tidak terulang lagi. Jika saat ini masih terjadi, maka harus ditindak tegas.
"Setahun yang lalu saat saya masuk di IPDN dalam apel praja IPDN saya ingatkan kasus-kasus lama tidak boleh terulang kembali seperti pemukulan, narkoba, perkelahian sampai kematian. Kalau terulang harus ada sanksi tegas," ucapnya.
Dia mengaku sudah mengambil langkah tegas terhadap lima praja IPDN. Sanksi pemberhentian dianggap sebagai langkah tepat.
"Tidak ada kompromi harus berhenti, dikeluarkan dari pendidikan IPDN. Para pengasuh, pembina sampai pejabat IPDN harus dievaluasi klarifikasi yang tanggung jawab ya maaf terpaksa saya sebagai mendagri berhentikan," ucap Tjahjo.