Mengenal TGB Zainul Majdi, penghafal Alquran yang masuk bursa Cawapres
Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode, TGB Zainul Majdi masuk bursa calon wakil presiden (Cawapres) Pemilu 2019. Bahkan dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), persentase perolehan suara pria yang aktif di media sosial tersebut mengalahkan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PPP Romahurmuzy.
Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode, TGB Zainul Majdi masuk bursa calon wakil presiden (Cawapres) Pemilu 2019. Bahkan dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), persentase perolehan suara pria yang aktif di media sosial tersebut mengalahkan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PPP Romahurmuzy.
Dalam survei LSI, persentase suara Zainul Majdi sebesar 2,2 persen. Sementara Sohibul 1,9 persen dan Romahurmuzy 1,1 persen. Di peringkat pertama ada Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan persentase 14,9, di urutan kedua atau di atasnya Zainul Majdi ada Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan 3,8 persen.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebesar 1.200. Survei dilakukan sejak 20 hingga 31 Desember 2017. Teknik survei melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,8 persen.
Informasi dihimpun, TGB Zainul Majdi seorang gubernur yang hafal Alquran. Kemampuannya tersebut dapat saat menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Lombok Timur. Dia mampu menghafal Alquran dalam kurun waktu satu tahun.
Rekam jejak pendidikan ulama kharismatik ini juga luar biasa. Dia menamatkan pendidikan S1 hingga S3 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir
Dia berangkat ke Kairo tahun 1992. Mengambil jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. Tahun 1996, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat bagus sekali.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Zainul Majdi melanjutkan program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Dia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude pada 8 Januari 2011.
Selama menjabat gubernur NTB dua periode, Zainul Majdi memiliki sedugang penghargaan. Setiap tahun dia selau mendapat penghargaan. Di tahun awal kepemimpinannya, dia Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden dan Investment Award dari Wakil Presiden. Hingga kini, sudah puluhan penghargaan yang dia dapat.
Zainul Majdi menilai, aspirasi dan harapan masyarakat yang menginginkannya maju di Pilres merupakan sebuah kehormatan dan bentuk kepercayaan yang diberikan kepadanya.
"Ada harapan dari elemen masyarakat, dari kelompok, berarti ada kepercayaan, bagi saya pribadi, itu adalah kehormatan," katanya usai mengisi kuliah umum di ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat kemarin.
Disinggung mengenai kesiapannya untuk memenuhi aspirasi tersebut, dirinya menilai, sebagai anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap untuk menjalankan pengabdian.
"Saya rasa anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap dimanapun ia mengabdi. Di struktural, kultural, pemerintahan, di luar pemerintahan semua ruang pengabdian yang memungkinkan, ya harus siap," terangnya.
Namun, terkait rencana untuk merealisasikannya aspirasi itu ada proses yang harus ditempuh. Sampai saat ini pun dia mengaku belum ada komunikasi lanjutan dengan partai Demokrat.
"Belum (Ada komunikasi dengan partai)," ucapnya.
Memang tak mudah bagi Zainul Majdi, sebagai kader Partai Demokrat, setidaknya dia harus bersaing dengan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) yang juga digadang oleh Demokrat di bursa Cawapres.
Baca juga:
Said Aqil Siroj Institute sebut PBNU restui Cak Imin maju di Pilpres 2019
TGB Zainul Majdi siap jadi cawapres di Pemilu 2019
Mahfud MD di antara Jokowi dan Prabowo
Golkar bentuk relawan Gojo untuk menangkan Jokowi di Pilpres 2019
Politisi Demokrat nilai poros ketiga bisa dinginkan suhu politik