Mengupas cara kerja simulator SIM
Dari simulator seseorang akan mengetahui dirinya mampu mengendarai mobil dan motor atau tidak.
Jika dilihat sekilas, teknologi simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak ada yang istimewa. Alat ini hanya terdiri dari layar dan perangkat lain yang didesain seperti mobil dan motor.
Tetapi, dari simulator itu seseorang akan mengetahui dirinya mampu mengendarai mobil dan motor atau tidak. Alat tersebut kini dipakai oleh Polri untuk mengetes seseorang yang ingin mendapatkan SIM. Bagaimana cara kerja alat tersebut?
Menurut Inspektur Satu, Perwira Urusan Simulator Ditlantas Polda Metro Jaya Sugiran, simulator SIM nantinya akan menguji peserta ke dalam enam bagian, slalom test (berjalan zig-zag), Trikana (berjalan membentuk angka 8), sistem pengereman, berjalan membuat V di ujung jalan, membuat letter U, menaiki jembatan, dan jalan lambat lalu mengerem.
Sugiran mengatakan, keberadaan simulator ini sangat bermanfaat dalam menentukan kompetensi seseorang dalam berkendara. "Selama ini orang maunya instan. Merasa bisa nyetir, langsung mau buat SIM. Padahal, untuk menyetir juga harus paham teori. Ini akan memberi efek saat terjun ke kondisi jalan sebenarnya," kata Sugiran, Rabu (1/8).
Dia menjelaskan, ada empat aspek yang diuji menggunakan simulator mobil yaitu aspek reaksi, antisipasi, konsentrasi, aspek sikap dan aspek perilaku pengemudi.
"Misalnya, kalau dalam keadaan cepat terus ada orang menyeberang harus bagaimana mengeremnya. Di layar itu ada sistem pengeremannya," jelas Sugiran.
Setelah melalui proses itu, jika seseorang ingin mendapatkan SIM harus memperoleh skor minimal 60. "Salah sedikit saja, dikurangi 10 poin," ujar Sugiran.
Sementara untuk simulator sepeda motor, baru tersedia sepeda motor untuk laki-laki. Rencananya, tahun ini, simulator motor bagi perempuan juga akan diberikan Korlantas Mabes Polri.
Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan bagi peserta ujian? "Bayar Rp 50.000 tapi ini masuk ke dalam kas negara yang masuk ke dalam pendapatan negara bukan pajak (PNBP), setelah lulus dan menyelesaikan administrasi, peserta harus menjalani tes berikutnya yakni ujian praktik," kata Sugiran.