Menkes: Kita Perlu Tetap Waspada, Sebentar Lagi Libur Natal dan Tahun Baru
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah menjalankan empat strategi dalam menangani pandemi Covid-19. Pertama, melakukan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah menjalankan empat strategi dalam menangani pandemi Covid-19. Pertama, melakukan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran).
"Strategi deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi dan skrining, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan meningkatkan surveilans genomic," jelasnya dalam acara Festival Kesehatan Astra 2021, Selasa (16/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Strategi kedua mengkonversi tempat tidur sekitar 30 sampai 40 persen dari total kapasitas rumah sakit di Indonesia. Selain itu, pemerintah mengerahkan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
Ketiga, pemerintah mempercepat vaksinasi kepada sasaran sebanyak 208.265.720 orang.
"Strategi keempat, perubahan perilaku dengan implementasi PPKM berlevel dan pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan," sambungnya.
Menurut Budi, empat strategi ini efektif mengendalikan Covid-19 di Tanah Air. Hal itu terlihat dari penurunan kasus Covid-19 yang sangat tajam sejak puncak gelombang kedua pada pertengahan Juli 2021.
Meski demikian, dia mengingatkan, semua pihak tetap waspada terhadap virus SARS-CoV-2 itu saat libur Natal dan Tahun Baru. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, libur panjang selalu memicu lonjakan kasus Covid-19.
"Kita perlu tetap waspada, sebentar lagi kita akan menyambut libur Natal dan Tahun Baru. Mengingat pengalaman tahun lalu, kita belajar bahwa lonjakan kasus terjadi setelah libur panjang. Ketika mobilitas meningkat dan banyak orang berkumpul bersama," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengingatkan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dia juga meminta masyarakat segera mengikuti vaksinasi dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat memasuki ruang publik.
Selalu Naik saat Libur Panjang
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, Indonesia belum pernah melewati libur panjang tanpa kenaikan kasus Covid-19. Hal ini berkaca pada pengalaman tiga kali libur panjang sejak 2020.
"Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/11).
Tiga kali libur panjang tersebut yakni Idulfitri 2020, Maulid Nabi dan Natal 2020, serta Idulfitri 2021. Libur Idulfitri 2020, kata Wiku, memicu peningkatan kasus Covid-19 harian antara 413 hingga 559 atau sebesar 68 persen sampai 93 persen.
Libur Idulfitri 2020 juga menyebabkan kenaikan kasus mingguan mulai 2.889 hingga 3.917. Sementara libur Maulid Nabi dan Natal 2020 mengakibatkan kasus Covid-19 harian naik 1.157 hingga 5.477 atau sebesar 37 persen sampai 95 persen.
"Untuk data mingguan, penambahan kasus baru berkisar antara 8.096 hingga 38.340," sambungnya.
Sedangkan libur Idulfitri 2021 memicu peningkatan kasus Covid-19 harian sebanyak 1.972 hingga 46.297 atau 53 persen sampai 1.237 persen. Situasi ini menunjukkan, kenaikan kasus harian usai libur Idulfitri 2021 mencapai lebih dari 12 kali lipat. Selain kasus harian, kasus mingguan juga meningkat mulai 13.931 hingga 324.207.
Wiku menyebut, ada empat penyebab libur panjang selalu memicu peningkatan kasus Covid-19. Pertama, mobilitas penduduk meningkat, namun tidak diikuti dengan testing. Padahal, testing sangat penting untuk mencegah masyarakat membawa virus ke tempat tujuan.
Kedua, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan selama masa liburan. Ketiga, meningkatnya aktivitas berkumpul, makan bersama, maupun acara keagamaan.
"Keempat, peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi, dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan," jelasnya.
(mdk/rnd)