Menkes Sebut Keterpakaian RS di Sejumlah Daerah Kembali Meningkat
"Kenaikan (keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19) ini juga kita lihat di rumah sakit-rumah sakit pemerintah," kata Menkes.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di sejumlah daerah kembali meningkat. Padahal, keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 sempat menurun sejak Februari hingga Maret lalu.
"Kenaikan (keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19) ini juga kita lihat di rumah sakit-rumah sakit pemerintah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Perekonomian RI, Jumat (23/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa saja jenis virus yang dapat menyerang manusia? Virus Polio. Virus ini merupakan penyebab penyakit polio, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau air kotor yang tercemar virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Hepatitis. Virus ini merupakan penyebab penyakit hepatitis, yaitu peradangan pada hati. Ada beberapa jenis virus hepatitis, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus ini menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau makanan yang terkontaminasi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti sirosis, kanker hati, atau gagal hati. Virus Influenza. Virus ini merupakan penyebab penyakit influenza, yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk, pilek, atau sakit tenggorokan. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Dengue. Virus ini merupakan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD), yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, ruam, muntah, atau perdarahan. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk. Virus Rabies. Virus ini merupakan penyebab penyakit rabies, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan otak. Virus ini menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus, seperti anjing, kucing, atau kelelawar. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti gila air, agresif, halusinasi, atau koma. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Rotavirus. Virus ini merupakan penyebab penyakit diare akut pada anak-anak. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau muntah penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dehidrasi, atau kejang. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Zika. Virus ini merupakan penyebab penyakit zika, yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus, atau melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, ruam, sakit mata, atau nyeri sendi. Penyakit ini dapat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan mikrosefali pada bayi. Virus Ebola. Pertama kali, virus ini ditemukan di dekat sungai Ebola di Zaire (Kongo) sekitar tahun 1976. Ebola merupakan salah satu virus mematikan bagi manusia. Virus ini dapat menyebabkan demam, diare hingga pendarahan. Penyebaran virus melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Sayangnya, hingga kini virus ebola masih belum ditemukan pengobatannya sama halnya dengan virus HIV. Virus HIV. Virus ini merupakan virus yang akan memperlemah kekebalan tubuh manusia. Hal tersebut akan menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi atau penyakit lainnya. HIV memiliki arti Human Immunodeficiency Virus. Penyebab virus ini ialah adanya proses kontak fisik dengan penderita HIV melalui hubungan seksual yang tidak sehat, pemakaian jarum suntik bekas dengan penderita HIV, penggunaan alat pembuat tato dan body piercing. Tapi, virus ini tidak akan menular melalui kontak langsung sehari-hari ya, misalnya bersentuhan, berjabat tangan, dan berpelukan. Jika virus ini terus berkembang maka virus ini bisa menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus Corona Paramyxovirus. Siapa yang pernah mendengar nama virus ini? Tentunya virus ini cukup asing di telinga kita. Namun, virus ini rupanya merupakan salah satu virus yang bisa mengancam nyawa manusia. Virus Corona Paramyxovirus menyerang sistem pernafasan sehingga virus ini dapat menular jika manusia menghirup udara yang mengandung virus ini. Hal terburuknya, yaitu virus ini dapat menyebabkan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini salah satu jenis penyakit pneumonia yang menginfeksi saluran pernapasan seseorang. Virus berbahaya ini menular lebih cepat dibandingkan virus HIV dan virus Ebola. Virus Herpes Simplex. Virus ini memiliki perbedaan dengan virus lain karena virus Herpes Simplex ini menyerang kulit manusia. Ada delapan jenis virus herpes, dari 100 lebih, yang secara rutin menyerang manusia: virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan 2 (HSV-2), virus varicella-zoster, cytomegalovirus, virus Epstein-Barr, dan virus manusia. herpesvirus 6,7 dan 82. Virus ini dapat menyebabkan luka melepuh di mulut, bibir, kelamin, atau bagian tubuh lainnya. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan luka melepuh atau cairan tubuh penderita. Virus Varicella-zoster. Virus ini merupakan penyebab cacar air dan cacar api. Cacar air adalah penyakit yang ditandai dengan ruam berisi cairan yang gatal di seluruh tubuh. Cacar api adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan ruam pada satu sisi tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus Human papilomavirus (HPV). Virus ini merupakan penyebab penyakit kelamin HPV. HPV adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kutil di alat kelamin atau sekitarnya. Virus ini menular melalui hubungan seksual dengan penderita. Beberapa jenis virus HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks, kanker penis, kanker anus, atau kanker tenggorokan. Virus Rubella. Virus ini merupakan penyebab campak jerman. Campak jerman adalah penyakit yang ditandai dengan demam, ruam merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Virus Variola. Virus ini merupakan penyebab cacar (smallpox). Cacar adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, mual, dan ruam berisi nanah di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini telah dinyatakan punah sejak tahun 1980 setelah program vaksinasi global. Virus Molluscum contagiosum. Virus ini merupakan penyebab bintil-bintil di kulit. Bintil-bintil ini berwarna putih atau merah muda, berbentuk bulat, dan berukuran kecil. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan bintil-bintil atau benda yang terkontaminasi. Virus ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Virus Monkeypox. Virus ini merupakan penyebab cacar monyet. Cacar monyet adalah penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam berisi cairan di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus, atau melalui kontak dengan cairan tubuh atau ruam penderita. Virus ini jarang menular antarmanusia dan biasanya tidak berakibat fatal.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Budi menyebut, saat ini ada tiga provinsi yang melaporkan terjadi peningkatan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19. Pertama, Sumatera Utara mengalami kenaikan keterpakaian tempat tidur rumah sakit usai perayaan Paskah pada April lalu.
"Sejak April terutama sesudah liburan Paskah ada kenaikan sedikit, BORnya juga masih di bawah," jelasnya.
Kedua, DKI Jakarta. Menurut Budi, keterpakaian tempat tidur beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Namun, Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit tersebut masih di bawah standar aman.
"BORnya memang masih di bawah. Jadi kita belum kekurangan tempat tidur rumah sakit, tapi ada baiknya kita waspada," ujarnya.
Ketiga, Jawa Barat. Budi menjelaskan, jumlah pasien Covid-19 di Jawa Barat terus bertambah mengakibatkan keterpakaian tempat tidur rumah sakit meningkat.
Budi menegaskan, penyampaikan informasi terjadinya peningkatan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 bukan untuk menakuti masyarakat. Hal ini disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat.
"Bukan untuk membuat khawatir tapi untuk membuat sesuai arahan Presiden ingat dan waspada supaya jangan sampai kendor protokol kesehatannya untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 seperti di India," tutupnya.
Baca juga:
Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Seperti India, Pemerintah Perketat Perayaan Keagamaan
Menkes Ungkap Sebaran Varian Covid-19 Jadi Penyebab Lonjakan Kasus di India
Anggota DPR Minta Pemerintah Tutup Pintu WNA dari India yang Sedang Darurat Covid-19
Rumah Sakit Covid-19 di India Kebakaran Saat Kasus Terus Melonjak, 13 Orang Tewas
Melihat Kremasi Massal Korban Covid-19 di India