Menko Airlangga ke Australia: Percepatan Vaksinasi & Pemberlakuan PPKM Jadi Kunci
Airlangga mengatakan kepada Australia bahwa Pemerintah Indonesia tetap teguh dalam menangani dampak kesehatan dari pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Indonesia dan Australia perlu memperkuat kerja sama bilateral serta bertukar pandangan dan pengalaman dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Hal tersebut dikatakan Airlangga dalam pertemuan Economic, Trade, and Investment Ministers’ Meeting (ETIMM) yang pertama, Selasa (6/7).
"Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan menyambut baik kerja sama dengan Australia untuk menerapkan reformasi struktural dan pengiriman vaksin ini," katanya dikutip dalam keterangan pers, Rabu (7/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Airlangga mengatakan kepada Australia bahwa Pemerintah Indonesia tetap teguh dalam menangani dampak kesehatan dari pandemi. Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dibentuk sebagai strategi untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan layanan kesehatan dan program pemulihan ekonomi secara bersamaan.
"Percepatan program vaksinasi dan pemberlakuan PPKM merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," ungkapnya.
Dia mengatakan, pemerintah telah melaksanakan reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja dengan tujuan menyederhanakan perizinan berusaha, mendirikan lembaga pengelola investasi untuk iklim investasi yang lebih baik, serta menetapkan daftar prioritas investasi. Hal tersebut kata dia seiring dengan semangat menangani pandemi Covid-19, untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi serta sebagai agenda besar Indonesia untuk menjadi high-income country.
"Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diharapkan dapat mendorong pelaku usaha Australia untuk lebih optimal dalam memanfaatkan IA-CEPA, AANZ-FTA, dan Regional Comprehensive Economic Partnership," katanya.
Dalam kesempatan tersebut kedua negara menegaskan kembali komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berdasar pada prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam World Trade Organization (WTO) dan mendukung reformasi yang sejalan dengan kepentingan seluruh anggota WTO. Indonesia diproyeksikan menjadi manufacturing powerhouse (pusat pengolahan), dengan kemudahan akses berbagai bahan baku dan penolong murah serta berkualitas dari Australia.
Pada sektor perdagangan barang dan investasi, Indonesia dan Australia sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi dalam rangka pemulihan ekonomi bersama, serta optimalisasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Diharapkan IA-CEPA Economic Cooperation Program (ECP) KATALIS dapat mewujudkan konsep 'Economic Powerhouse' IA-CEPA melalui kolaborasi kekuatan ekonomi untuk mendorong produktifitas produk industri dan pertanian, dan berkontribusi lebih besar pada 'global value chains' untuk memasok kebutuhan global.
"Mari kita bekerja lebih erat melalui kerja sama ini untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan perlambatan ekonomi kita. Pemerintah Indonesia optimis IA-CEPA dapat membawa Indonesia dan Australia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi yang berkelanjutan, memperkuat peran kedua negara dalam perubahan nilai global dan meraih masa depan yang lebih baik," bebernya.
Selanjutnya, terkait Presidensi Indonesia dalam G20, Airlangga menyampaikan pentingnya memperdalam kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam forum ekonomi regional dan global untuk pemulihan ekonomi bersama. Menanggapi hal tersebut, Australia memberikan dukungan atas persiapan pelaksanaan Presidensi Indonesia dalam G20 pada tahun 2022.
Kedua negara sepakat dan mengakui peran penting investasi infrastruktur yang berkualitas dalam mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai prioritas dalam G20. Kolaborasi juga perlu diperkuat pada isu-isu penting bagi masa depan ekonomi kawasan, antara lain; perubahan iklim, pengurangan emisi, investasi, dan teknologi.
Di akhir pertemuan, Delegasi Indonesia dan Australia mengakui pentingnya nilai dialog berkelanjutan antara kedua mitra strategis dalam mewujudkan Kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, dan sejahtera. Untuk itu, Indonesia dan Australia berkomitmen pertemuan Indonesia-Australia ETIMM digelar setiap tahun sejalan dengan komitmen dalam Joint Statement Indonesia-Australia ALM tahun 2020.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pejabat dari kedua negara yang telah berkontribusi dengan baik untuk kelancaran acara ini. Sebagai dua negara yang memiliki ikatan sejarah yang dalam dan berbagi ikatan lingkungan yang unik, saya percaya bahwa Indonesia dan Australia dapat tumbuh bersama dengan memanfaatkan kekuatan satu sama lain," pungkas Menko Airlangga.
Sebagai informasi, Australia merupakan negara maju yang menjadi salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia dengan penduduk lebih dari 26,1 juta jiwa (2021) dengan rata-rata real GDP growth 2,44 % per tahun selama 5 tahun terakhir (2015 s.d 2019).
Sampai dengan triwulan pertama 2021, Australia telah mencatatkan investasi sebesar USD 59.5 juta dengan jumlah 321 proyek investasi yang meliputi berbagai sektor seperti pertambangan; Industri Logam Dasar, Barang Logam; Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan; hotel dan restoran.
Turut hadir sebagai Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut di antaranya Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Investasi yang diwakili oleh Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal, dan Duta Besar RI di Canberra.
Sedangkan Pemerintah Australia diwakili oleh Australian Treasurer Josh Frydenberg, Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan, dan Duta Besar (Designate) Australia di Jakarta Penny Williams.
Baca juga:
Epidemiolog Sebut Instruksi Mendagri Justru Fasilitasi Penularan Covid-19
Jaksa Operasi Intelijen Usut Kelangkaan Obat dan Oksigen Saat PPKM Darurat
DPR Minta Pemerintah Beri Subsidi ke Industri dan UKM Agar Tak Langgar PPKM Darurat
Selama PPKM Darurat, Pemprov DKI Tetap akan Sidak Perusahaan Esensial dan Kritikal
Cerita Tukang Bubur di Tasikmalaya Kena Denda PPKM Rp5 Juta, Ternyata karena Ini