Menko Luhut: Hasil OTT Tidak Seperti yang Diharapkan, Tak Buat Orang Kapok
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta, kepada KPK tidak hanya melakukan operasi penangkapan tangan (OTT) dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Sebab, OTT yang dilakukan KPK dinilai tidak membuat orang jera untuk melakukan korupsi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya melakukan operasi penangkapan tangan (OTT) dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Sebab, OTT yang dilakukan KPK dinilai tidak membuat orang jera untuk melakukan korupsi.
"Maaf kalau saya kalau bicara agak terbuka. OTT menurut saya buahnya juga tidak seperti yang kita harapkan. Orang menjadi kapok, tidak juga," kata dia dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, secara virtual, Selasa (13/4).
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
Meski begitu, Mantan Kepala Staf Presiden itu mengakui, selama berada di pemerintahan baru kali ini upaya pencegahan korupsi dilakukan oleh KPK terus menunjukan kinerja semakin lebih baik. "Pengalaman saya hampir 7 tahun di kabinet saya lihat pencegahan ini baru akhir-akhir ini makin baik," imbuh dia.
Menko Luhut menambahkan, yang perlu dilakukan KPK ke depan saat ini adalah tetap harus melakukan berbagai upaya pencegahan tidak korupsi. Sebab, yang paling penting adalah tidak membuat orang terjerumus, jika masih bisa diingatkan.
"Koordinasi saya dengan KPK saya kira akhir-akhir ini sangat baik dengan Pak Firli kami banyak diskusi dengan Pak Pahala Pak Alexander kita juga banyak diskusi bagaimana jangan banyak terjadi korupsi di Indonesia yang paling itu sebenarnya terjadi karena kesalahan kita semua juga," jelasnya.
Firli: 1.552 Orang Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut, sebanyak 1.552 koruptor terjaring operasi tangkap tangan atau OTT KPK. Namun Firli meyakini, jumlah tersebut tidak lebih banyak dari total jumlah penduduk Indonesia yang masih berintegritas baik.
"Yang tertangkap oleh KPK karena melakukan korupsi, itu tidak lebih dari 1.552 orang sampai hari ini. Artinya masih ada 262 juta lebih, warga negara Indonesia yang baik," kata Firli dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas Pencegahan Korupsi 2021-2022 secara daring, Selasa (13/4/2021).
Firli menilai, ratusan juta orang baik yang dipercaya berintegritas tersebut seharusnya bisa lebih ditonjolkan di Indonesia. Tujuannya guna menularkan virus anti korupsi kepada masyarakat.
"Praktik baik ini perlu dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh daerah. Karena jangan sampai orang yang kena OTT saja yang ramai, sementara, masih banyak ribuan bahkan jutaan orang yang baik (tidak diramaikan)," jelas Firli.
Firli berharap, dengan semakin ramainya praktik masyarakat antikorupsi, maka niat dan perilaku koruptif di Indonesia semakin menyusut akibat kesadaran kolektif masyarakat yang semakin dewasa.
"Praktik-praktik baik ini perlu dikembangkan, karena sesungguhnya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, menciptakan dunia ini diisi oleh orang baik. Jadi yakinlah, walaupun kita menemukan ada yang tidak baik, setidaknya, kita satu-satunya menjadi baik," Firli menandasi.
(mdk/bim)