Menko Maritim minta ilmuwan BPPT temukan AirAsia diapresiasi
"Mereka ilmuwan, mereka ahli dalam search rescue sampai hari ini 2 minggu di sana (Pangkalanbun)."
Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mendampingi para ilmuwan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT) merilis temuan sinyal Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang dipancarkan AirAsia QZ8501. Dalam rilis tersebut, Indroyono berpesan agar masyarakat juga melihat perjuangan para ilmuwan BPPT yang sejak jatuhnya AirAsia sampai sekarang masih berada di tengah laut.
"Kita apresiasi ilmuwan yang melaksanakan instruksi presiden sejak tanggal 28 Desember begitu informasi pesawat AirAsia tenggelam, langsung diinstruksikan presiden kapal Baruna Jaya bergerak. Mereka ilmuwan, mereka ahli dalam search rescue sampai hari ini 2 minggu di sana mereka bertahan di sana," jelas Indroyono Soesilo di kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1).
Menurut Indroyono dalam pencarian ini pengalaman BPPT berikut teknologinya amat diperlukan. "Selain otot, diperlukan otak," tegas dia.
Dia pun meyakini bahwa sinyal ketiga Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang diterima kapal Baruna Jaya I dan Java Emperia akan menemukan Blackbox yang hilang. Keyakinan Indroyono bertambah karena sebelumnya BPPT pernah melakukan hal yang serupa.
"Kita percaya karena ini berdasarkan pengalaman waktu Adam Air, Kapal Bahuga Jaya, bus dan sedan di jembatan Kutai, saya berpendapat, ini sekian kalinya dapatkan black box," ujarnya.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengaku masih belum mengganti personelnya di sana. Unggul menyatakan target penemuan Air Asia sebenarnya 17 hari.
"Kita bekerja sampai selesai, sampai pasti ditemukan. Prediksi sih 17 hari dan tinggal 3 hari lagi, pikir-pikir juga anggarannya," jelas dia.
Kapal riset Baruna Jaya adalah kapal yang dioperasikan dengan teknologi tinggi. Kapal ini dapat mencari obyek bawah laut, seperti kapal dan pesawat tenggelam. Kapal tersebut juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami hingga untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut.
Selain itu kapal ini dilengkapi multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar untuk memastikan, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa. Sampai saat ini kapal Baruna Jaya I telah berhasil menemukan serpihan dan ekor pesawat Air Asia.