Menteri Desa prioritaskan pembangunan di wilayah perbatasan
Program pengembangan daerah perbatasan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan bakal memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah tertinggal dalam rangka memperkuat percepatan pembangunan kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar.
"Pengembangan daerah perbatasan negara sebagai beranda depan sekaligus pintu gerbang aktivitas perekonomian dan perdagangan dengan negara tetangga yang memiliki nilai strategis," ujar Marwan di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/7).
Prioritas pembangunan tersebut juga dimaksudkan sebagai upaya penegakan kedaulatan negara, pertahanan, keamanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Menurut Marwan, program pengembangan daerah perbatasan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kapasitas pengelola potensi wilayah perbatasan dan memantapkan ketertiban dan keamanan daerah yang berbatasan dengan negara lain.
"Ada 187 Kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yang tersebar di 41 Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi prioritas untuk pengembangan daerah perbatasan," terang Marwan.
Lebih lanjut, Marwan mengatakan, sebanyak 56 kecamatan berbatasan dengan laut, 79 kecamatan berbatasan darat dan 4 kecamatan berbatasan darat dan laut. Wilayah-wilayah tersebut menjadi fokus utama Kementerian Desa dalam hal pembangunan.
"Jumlah desa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga lebih dari 1.700 desa/kelurahan, dan itu menjadi prioritas pembangunan," tutupnya.