Menteri Marwan beberkan penyebab utama sulitnya desa berkembang
Desa tertinggal di 16 kabupaten diberikan alat komunikasi antarpenduduk, pesawat televisi, dan parabola.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengungkapkan penyebab utama sulitnya desa berkembang. Untuk itu Marwan tengah menggenjot sejumlah pembangunan di beberapa daerah.
"Salah satu penghambat terbesar kemajuan desa dan kawasan pedesaan adalah rendahnya ketersediaan infrastruktur dasar. Selain fokus di desa, pembangunan yang menghubungkan antar-desa juga perlu dilakukan agar desa-desa ini bisa saling berinteraksi," ujar Marwan, Senin (18/7).
Marwan mengatakan, anggaran terbesar kawasan perdesaan tahun 2015 digunakan untuk penyediaan akses transportasi kawasan berupa pembangunan jalan dan dermaga di 13 kabupaten, kemudian pembangunan jalan antar-desa dan dermaga antar-pulau di 10 kabupaten. Dia mencontohkan pembangunan dermaga antar-pulau di Kabupaten Gorontalo Utara, memakan dana Rp 20,4 miliar.
"Pembangunan dermaga dengan kategori underdevelop dilakukan di Almahera Selatan, Button, Toli-Toli dan Almahera Tengah. Pembangunan ini lebih kepada potensi ekonomi. Bicara kawasan, dermaga ini menjadi akses antar-daratan," tuturnya.
Selain itu, lanjut Marwan, telah dilakukan penyediaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk desa-desa tertinggal di 41 kabupaten. Tiap satu unit PLTS dapat memasok kebutuhan listrik sebanyak 300 rumah tangga.
"Selain itu, juga kita berikan penyediaan peralatan jaringan radio komunikasi antarpenduduk, pesawat televisi, dan parabola desa tertinggal di 16 kabupaten," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan kawasan perdesaan di 2016 dimanfaatkan untuk melanjutkan beberapa program kegiatan pada Tahun sebelumnya, dengan sasaran sebanyak 168 kabupaten.
"Kita akan membangun penyediaan listrik di 57 kabupaten, dan penyediaan sarana air bersih bagi 12 kabupaten. Selebihnya, berupa jalan, penyediaan jaringan informasi desa, dan alat pendukung pendidikan," kata politikus PKB itu.
Marwan mengatakan, program–program kawasan perdesaan di 2016 fokus pada agenda prioritas. Pertama pengembangan sarana dan pra sarana kawasan perdesaa, kedua pembangunan ekonomi kawasan perdesaan melalui pasar kawasan perdesaan, usaha bersama komunitas (UBK) dan Badan Usaha Usaha antarDesa (BUMADes).
Ketiga pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan, keempat penyelenggaraan perencanaan pembangunan kawasan perdesaan dan terakhir peningkatan kerjasama dan pengembangan kapasitas.