Meski Dukung Jokowi, Marzuki Bantah Laporannya Terkait Pilpres 2019
Dia menjelaskan, jika dirinya tak hanya sekali ini berurusan dengan para pengguna lagu 'Jogja Istimewa' yang tanpa seizinnya. Marzuki menceritakan, dirinya pernah pula menyomasi Dinas Kesenian dan Kebudayaan DIY karena menggunakan lagu 'Jogja Istimewa' tanpa seizinnya.
Musisi asal Yogyakarta, Marzuki Mohamad melaporkan akun @cakkhum karena mengunggah video berisi lagu 'Jogja Istimewa' ke Polda DIY, Selasa (15/1). Dia menyebut jika penggunaan dan pengubahan lirik lagu 'Jogja Istimewa' itu tanpa seizin dirinya.
Dalam unggahan video itu, @cakkhum mengunggah lagu 'Jogja Istimewa' yang liriknya diubah menjadi dukungan untuk paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Marzuki mengaku meskipun dirinya adalah pendukung Jokowi namun pelaporan yang dibuatnya tak ada tendensi politik sama sekali. Menurutnya, pelaporan tersebut merupakan bentuk pendidikan agar orang menghormati hak cipta dan karya seseorang.
"Penting bagi saya untuk mengatakan hal itu karena ini sekaligus untuk pendidikan. Di sana ada hak-hak dan kekayaan intelektual seorang seniman yang harus tetap dijaga. Lagu-lagu saya semua terdaftar. Jadi kalau ada apa-apa ya seharusnya minta ijin dulu ke pemegang copyright," urai Marzuki di Mapolda DIY, Selasa (15/1).
Dia menjelaskan, jika dirinya tak hanya sekali ini berurusan dengan para pengguna lagu 'Jogja Istimewa' yang tanpa seizinnya. Marzuki menceritakan, dirinya pernah pula menyomasi Dinas Kesenian dan Kebudayaan DIY karena menggunakan lagu 'Jogja Istimewa' tanpa seizinnya.
"Cerita seperti ini bukan hanya sekali dua kali. Saya pernah juga pernah menyomasi pemerintah propinsi yaitu dinas kesenian dan kebudayaan itu karena pernah menggunakan lagu itu (Jogja Istimewa) tanpa izin," jelasnya.
Marzuki menambahkan jika lagu 'Jogja Istimewa' dipakai oleh relawan atau timses Jokowi-Ma'ruf Amin dirinya pun juga akan mempermasalahkan. Dia mengaku tak akan pernah mengizinkan lagu 'Jogja Istimewa' untuk kepentingan politik.
"Keberatan yang jelas menggunakan lagu itu untuk kampanye politik. (Pilpres) 2014 saya mendukung Jokowi tapi saya sama sekali tak gunakan lagu itu, utak-atik lagu itu," tutupnya.
Baca juga:
Lagu Jojga Istimewa Diubah, Marzuki Sebut Tak Ada Permintaan Maaf dari Akun @cakkhum
TKN Klaim Rapper Kill The DJ Pendukung Jokowi
Marzuki Mohamad Polisikan Akun @cakkhum Ubah Lirik Lagu 'Jogja Istimewa'
Mengenal Kill The DJ, Si Pemilik Asli Lagu Jogja Istimewa
Di Balik Makna Lagu Jogja Istimewa yang Dipakai Kampanye Prabowo-Sandi
Kubu Prabowo Imbau Relawannya Minta Maaf Lagu Jogja Istimewa Dipakai Kampanye