Mimpi Ahok bikin pulau ala Dubai di Ancol
Ahok menyebut, akan ada pembangunan 12 pulau di belakang Giant Sea Wall di Teluk Jakarta.
Palm Island di Dubai, Uni Emirat Arab merupakan pulauan buatan. Kepulauan ini merupakan reklamasi tanah terbesar di dunia yang pernah dibangun.
Kepulauan yang dibangun oleh Nakheel Properties ini terdiri dari beberapa pulau, seperti Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali dan Palm Deira.
Kepulauan yang diciptakan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum ini ternyata diimpi-impikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok). Ahok ingin meningkatkan pariwisata di Jakarta seperti halnya Dubai. Yang mana di dalamnya, terdapat berbagai fasilitas seperti hotel bintang lima, perumahan elite, rumah sakit, dan banyak lagi fasilitas mewah lainnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut, ada pembangunan 12 pulau di belakang Giant Sea Wall di Teluk Jakarta. Pulau itu digunakan untuk pembangunan properti.
"Kalau gak salah ada 12 pulau ya," ujar Ahok beberapa waktu lalu di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Ahok, 12 pulau itu akan dibangun di pesisir Jakarta. "Jadi itu ada konsep Giant Sea Wall yang besar di depan laut terus di belakangnya baru pulau-pulau yang dekat darat. Ancol dan sederetan itu ada," jelas Ahok.
Dia menambahkan, pulau itu dibangun dengan cara reklamasi pantai. Menurut Ahok, sistem pembangunan pulau yang diyakini bakal mirip dengan Palm Islands di Dubai, Uni Emirat Arab adalah barter dengan pengusaha.
Di sisi lain, kata Ahok, saat ini kondisi waduk di Jakarta banyak yang kritis. Sementara, untuk membangun sheet pile (dinding pembatas) dan pengerukan di setiap waduk butuh biaya besar.
"Kita dapat duit dari mana kalau satu waduk Rp 800 miliar," kata Ahok.
Muncul ide untuk memberi tanah kerukan kepada pengusaha yang membutuhkan, asal pengusaha itu bersedia mengeruk dan membuat sheet pile di waduk.
"Selama ini PU keruk waduk, keruk sungai bayar. Buang tanah bayar lagi. Makanya dua kali bayar. Harusnya kita bikin sistem dong. Kamu butuh pasir, kamu butuh buat nutup di tempat kamu ya kamu yang keruk dong, kenapa harus saya yang keruk," tegasnya.
Ahok menyatakan konsep pembangunan 12 pulau ini tidak salah secara regulasi. Disebut salah kalau misalnya pemerintah memberi izin dan berharap imbalan uang.
"Ini kan dikembalikan bentuknya fasilitas. Kalau bisa hemat kita hemat, prinsip mengelola APBD kan sederhana, tambah pemasukan sebesar mungkin tekan pengeluaran semaksimal mungkin. Tanpa menekan orang itu loh," terangnya.
Ahok menambahkan, setiap pulau luasnya 50-60 hektar dengan total sebanyak 12 pulau. Dia menjanjikan pengusaha bakal untung dengan proyek ini.
"Kamu hitung aja kalau tiap tanah dia untung Rp 10 juta, kalo 6 hektar untung Rp 6 triliun. Wajar dong bagi kita Rp 1 atau 2 Triliun untuk pembangunan," ujarnya.
Nantinya, 12 pulau itu bukan hanya milik PT Pembangunan Jaya Ancol saja, tetapi juga bisa dimiliki perusahaan lain.
"Mereka nanti yang bikin jembatan dari daratan," tutupnya.