Minta full day school dihentikan, Soekarwo akan surati presiden
Soekarwo juga ngotot akan mempertahankan sistem pendidikan Diniyah Salafiah di Jawa Timur. "Ini khas Jawa Timur. Harus kita pertahankan. Jawa Timur tenang, suasana seperti ini karena Rahmatan lil Alamin seperti ini."
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku akan membuat surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menunda pelaksanaan full day school. Sebab di Jawa Timur masih mengutamakan pendidikan spiritual dan moralitas, seperti pendidikan di pesantren.
Soekarwo mengatakan, anak-anak usia sekolah di Jawa Timur akan sulit menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan yang akan diterapkan oleh Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy tersebut.
"Saya memang sudah memanggil Pak Saiful Rahman (Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur), agar full day school itu ditunda dulu. Jangan dijalankan dulu, berhenti dulu sambil dicarikan rumusan yang baik," katanya, Sabtu (17/6).
Untuk itu, gubernur akrab disapa Pakde Karwo ini akan berkirim surat ke Presiden Jokowi, termasuk ke menteri pendidikan agar sistem full day school di Jawa Timur dihentikan.
"Kemudian ini, jangan program mulai Pak Iman (mantan Gubernur Jatim Imam Utomo) 2006, yang kami, yang ngurus Diniyah Salafiah sampai menjadi program yang ada Bosdanya itu kemudian menjadi full day school."
Menurut Soekarwo, provinsi yang dipimpinnya ini memiliki pendidikan yang khas. "Pemerintah Jawa Timur mempunyai keuntungan satu, spiritualnya kuat. Moralnya menjadi lebih kuat, itu (Diniyah Salafiyah) tinggal di atasnya mengisi tentang teknologi, tentang macam–macem, science and technology, bisa, tetapi basis terhadap spiritualitas dan moralitas ini jangan (dirubah)," pintanya.
Soekarwo juga ngotot akan mempertahankan sistem pendidikan Diniyah Salafiah di Jawa Timur. "Ini khas Jawa Timur. Harus kita pertahankan. Jawa Timur tenang, suasana seperti ini karena Rahmatan lil Alamin seperti ini."
"Saya akan membuat edaran agar semuanya ditunda. Saya juga menyampaikan surat kepada presiden agar ini ditunda lebih dulu. Dibicarakan secara matang, dan stakeholdernya dilibatkan. Mereka yang mengelola Diniyah Salafiah, mereka yang memiliki full day school itu diketemukan, dibicarakan, dialog," tandasnya.
Baca juga:
Dari kepala daerah hingga sekolah kritik sistem full day school
Bertemu Jokowi, ulama se-Jateng minta full day school dicabut
Pihak sekolah nilai full day school buat murid merasa tersandera
Sistem full day school dinilai belum cocok diterapkan semua daerah
Sistem full day school, Mendikbud harus perhatikan anak disabilitas
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Dimana Ucok bersekolah? Bertempat di SMPN 13 Bandung, pespisahan Ucok diiringi tangis haru dari teman-teman sekelas, terutama teman sebangku.
-
Siapa yang membiayai Soeharto untuk melanjutkan sekolah? “Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,” tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.