Momen kehangatan Jokowi berdongeng Lutung Kasarung kepada 503 siswa
Momen kehangatan Jokowi berdongeng Lutung Kasarung kepada 503 siswa. Jokowi beserta para siswa yang diundang duduk lesehan di Halaman Istana Merdeka. Dalam acara tersebut, ia berdongeng di depan para anak-anak. Cerita asal Jawa Barat, Lutung Kasarung dipilih untuk diceritakan ke anak-anak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Peringatan Hari Buku Nasional tahun 2017 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5). Jokowi mengundang sekitar 503 siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di DKI Jakarta dan sekitarnya dalam acara tersebut.
Jokowi beserta para siswa yang diundang duduk lesehan di Halaman Istana Merdeka. Dalam acara tersebut, ia berdongeng di depan para anak-anak. Cerita asal Jawa Barat, Lutung Kasarung dipilih untuk diceritakan ke anak-anak.
Jokowi mengawali dongengnya dengan bercerita tentang Prabu Tapa Agung, yang merupakan raja dari Kerajaan Pasir Batang, telah tua dan sakit-sakitan. Ia berencana akan menunjuk salah seorang putrinya untuk menjadi ratu sebagai penggantinya dan memerintah Kerajaan Pasir Batang.
Prabu Tapa Agung memiliki dua orang putri. Putri Sulung bernama Purbararang dan putri kedua bernama Putri Purbasari. Meski bersaudara, kedua putri memiliki sifat yang bertolak belakang. Putri Purbararang memiliki sifat jahat, mudah iri, serakah dan juga malas.
"Kalau adiknya ini Putri Purbasari, baik hati, jujur, suka menolong, rajin belajar, rajin bekerja. Purbararang ini ingin sekali menggantikan ayahnya jadi ratu," kata Jokowi.
Jokowi lalu bercerita Purbararang khawatir ayahnya akan memilih adiknya sebagai Ratu. Karena itu, Purbararang mencari jalan pintas untuk menahan adiknya dipilih oleh sang ayah sebagai Ratu. Purbararang lalu menemui nenek sihir untuk menyihir Purbasari yang dikenal memiliki wajah cantik menjadi buruk rupa dengan kulit yang buruk pula.
"Karena dianggap Purbasari ini mempunyai penyakit, takut semua ketularan, kemudian Purbasari diusir dari Istana kemudian dibuang ke hutan," kata Jokowi.
Tinggal di hutan, Purbasari lalu berteman dengan binatang-binatang. Namun, Purbasari lebih akrab dengan seekor lutung. Lutung ini yang disebut sebagai Lutung Kasarung. Pada suatu hari, lanjut Jokowi, Lutung Kasarung mengajak Purbasari mandi di telaga di tengah hutan.
Setelah mandi, keajaiban terjadi, sihir yang menimpa Purbasari hilang. Lantas, Purbasari kembali cantik sediakala. Sihir yang telah hilang itu terdengar sampai telinga Purbararang. Lalu, ia memutuskan ke hutan untuk menemui adiknya. Saat bertemu, Purbararang menantang adiknya agar dapat mampu mencari calon suami yang lebih tampan dibandingkan dengan calon suaminya. Tantangan ini diberikan Purbararang karena tak mungkin adiknya dapat menemukan calon suami yang tampan di tengah hutan. Nah, di bagian ini Kepala Negara melontarkan guyonan.
"Kamu boleh kembali ke Istana asalkan punya calon suami' yang tampan kayak Pak Jokowi," kata Jokowi mengikuti ucapan Purbararang sambil menyelipkan guyon.
Jokowi melanjutkan, tiba-tiba Lutung Kasarung datang dan langsung bersemedi. Di tengah-tengah mereka, Lutung Kasarung mengeluarkan asap. Usai asap menghilang, Lutung Kasarung berubah menjadi seorang pemuda yang tampan.
"Tampan-nya kaya siapa?" tanya Jokowi ke para siswa.
"Kaya Pak Jokowi!" jawab para siswa.
Akhirnya, Purbararang mengaku kalah dan mengajak kembali adiknya kembali ke Istana dan menemui ayahnya. Kehidupan keluarga ini, kata Jokowi, kembali rukun.
Dongeng Lutung Kasarung, kata Jokowi, memiliki makna di dalamnya. Apabila seseorang ingin mengejar harapan dan cita-cita, seharusnya diraih dengan cara bekerja keras, rajin belajar, jangan curang, jangan suka menghina orang dan tidak boleh menjelekkan orang. Ia berharap dongeng ini dapat menginspirasi para siswa yang hadir.
Setelah berdongeng, Kepala Negara lalu melanjutkan acara dengan melakukan kuis bagi-bagi sepeda. Pertanyaan seputar dongeng Lutung Kasarung yang diceritakan sebelumnya.
"Pertanyaannya siapa tadi pemuda tampan?" tanya Jokowi ke anak yang ditunjuk mengikuti kuis.
"Lutung Kasarung!" jawab anak SD itu.
"Tampannya kaya siapa?" tanya Jokowi lagi.
"Kaya Pak Jokowi!" jawab anak itu yang disambut tawa.
Dalam kuis, ada sekitar enam dan tujuh sepeda yang dibagikan. Pertanyaan selain diambil dari dongeng Lutung Kasarung, diambil pula dari pertanyaan yang biasa dilontarkan Jokowi dalam pelbagai kesempatan, seperti meminta menyebutkan lima nama suku, lima nama provinsi dan lima nama Pulau.
Jokowi juga meminta seorang anak SMP untuk berdongeng apabila ingin membawa pulang sepeda. Anak itu menyanggupi permintaan Presiden dan memilih berdogeng cerita Malin Kundang.