MUI tolak penyelenggaraan Miss World meski tak ada sesi bikini
Menurut MUI, kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tetap menolak kontes kecantikan Miss World yang diadakan di Tanah Air meski pihak penyelenggara menyatakan menghilangkan sesi bikini. Perhelatan Miss World rencananya diselenggarakan di Jakarta dan Bali pada 4-6 September.
"Memang ada pemberitahuan jika tidak ada sesi bikini, namun yang ditonjolkan adalah batik. Namun saya tidak yakin bagian tubuh perempuan yang boleh ditonjolkan seperti dalam Islam yakni tangan dan wajah," ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi dan Informasi Sinansari Encip di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh. Selain itu juga menggunakan pakaian yang ketat.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KH Muhyiddin Junaidi menjelaskan sepanjang sejarah kontes kecantikan itu selalu mempertontonkan kemolekan tubuh.
"Kalau mau menguji IQ silakan bikin kontes IQ. Jangan mengelabui kelompok tertentu bahwa bukan hanya cantik fisik tetapi juga 'inner beauty'," tukas Muhyiddin.
MUI menyatakan dengan tegas menolak diselenggarakannya kontes kecantikan itu di Tanah Air. Beberapa butir alasan penolakan adalah kontes itu tidak sesuai dengan Alquran dan Hadist mulai dari pakaian dan sebagainya. Kemudian tidak sesuai dengan budaya bangsa, menonjolkan kemewahan, dan sebagainya.
Perhelatan Miss World rencananya diselenggarakan di Jakarta dan Bali pada 4-6 September. Pihak penyelenggara yakni MNC memastikan tidak ada sesi bikini pada pemilihan kontes ratu sejagat kali ini.