Mulai pekan depan, pengamanan di MK diperketat
Setiap jalannya sidang, polisi akan berjaga di depan pintu.
Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri M. Gaffar mengatakan sistem keamanan di Gedung MK akan lebih ketat. Janedjri beralasan, hal itu untuk menghindari kejadian perusakan di Gedung MK seperti yang terjadi pada Kamis (14/11) kemarin. Semua pengunjung baik masyarakat dan awak media akan diperiksa secara ketat.
"Sistem pengamanan di MK, Senin depan diperketat. Setiap pihak yang beperkara, dan masyarakat akan dilakukan identifikasi dan pemeriksaan secara ketat. Terus akan diminta menyerahkan identitas diri kepada pihak keamanan, kemudian ada pemeriksaan dengan x-ray. Ini pemeriksaan baik kepada person maupun barang bawaannya," kata Janedjri di Gedung MK Lantai 11, Jumat (15/11).
Aturan itu juga akan berlaku bagi pengunjung yang berniat menghadiri persidangan. Jumlahnya akan dibatasi. Selain itu, polisi akan ditempatkan di depan ruang sidang dan dilarang ada kerumunan di ruang lobi seperti sebelumnya.
"Demikian juga dengan pengunjung yang akan melihat persidangan akan dibatasi sesuai ukuran ruangan. Jika lebih akan dialihkan ke aula bawah dan bisa melihat siaran persidangan," ujar Janedjri.
Menurut Janedjri, hal itu juga berlaku untuk awak media yang meliput di MK. Hal itu dilakukan agar tidak terulang kejadian perusakan kemarin.
"Semua ini dilakukan agar hal-hal seperti kemarin tidak terulang. Kami mohon pada wartawan, masyarakat, dan yang lainnya akan adanya pengetatan di MK. Ini tentu akan berbeda dengan perlakukan setelah diterapkan nanti. Maka di sini, saya mohon semua pihak, bahwa dengan sistem itu demi kebaikan bersama. Ini bukan kejam, tapi keramahan tetap kita utamakan," kata Janedjri.