Nestapa Warga Kampung Dadap Tangerang, Dua Hari Dikepung Banjir Dihimpit Proyek PIK 2
Keberadaan RW 03, 04 dan 05, di Kampung Dadap berada dekat pinggir pantai yang juga berhimpitan dengan mega proyek strategis nasional (PSN) PIK 2.
1.963 Jiwa dari 663 kepala keluarga di 3 wilayah RW, Kampung Dadap, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang terendam banjir sejak dua hari kemarin. Selain kondisi alam, banjir yang merendam ratusan rumah warga Kampung Dadap disebabkan adanya pembangunan DAM milik pengembang Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Tangerang.
Sementara keberadaan RW 03, 04 dan 05, di Kampung Dadap berada dekat pinggir pantai yang juga berhimpitan dengan mega proyek strategis nasional (PSN) PIK 2.
- Bakal Diperiksa Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Kubu Said Didu Geram Anggap Kriminalisasi & Pelanggaran HAM
- Dua dari 24 PSN Bendungan Garapan Waskita Karya Tembus 90 Persen
- Ini Dampak untuk Wajib Pajak yang Tak Padankan NIK KTP Jadi NPWP
- Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
"Kondisi terkini air masih menggenang dengan kedalaman antara 30-40 centimeter yang meliputi RW03 253 KK, RW04 230 KK dan RW05 180 KK," ujar Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara, Sabtu (14/12).
Lebih rinci tiga RW di Kampung Dadap yang terendam di antaranya RW 03 sebanyak 253 KK, dengan RT 01 sebanyak 63 KK (183 jiwa ), RT 02 sebanyak 64 KK ( 179 JIWA), RT 03 sebanyak 61 KK (168 Jiwa), RT.04 sebanyak 65 KK (261 Jiwa).
"RW04 meliputi 230 KK, di RT 01 sebanyak 60 KK (272 jiwa), RT02 sebantak 55 KK (216 jiwa), RT 03 sebanyak 57 KK (226 jiwa), RT 04 sebanyak 561 KK (181 JIWA), dan Pada wilayah RW.05 meliputi 180 KK dengan RT.02 (152 jiwa), RT.03 (125 jiwa)," ujar Agun.
Pengakuan Warga
Rosita, warga setempat menerangkan banjir rob yang terjadi di 3 RW Kampung Dadap, Kosambi terjadi sejak Jumat (12/12) pagi sampai saat ini. Menurut dia, dari pengalaman sebelum-sebelumnya banjir akan surut lebih dari satu minggu
“Sudah dua hari dari Jumat pagi kemarin, engga tahu sampai kapan. Karena air laut yang pasang dan ada pekerjaan DAM dibibir pantai, jadi air terhalang untuk cepat surut,” kata dia.
Meski banjir akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, menurut Rosita warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing karena tidak ada tempat sementara untuk mengungsi.
"Masih bertahan di rumah masing-masing. Karena, bingung tidak ada tempat pengungsian, jadi terpaksa mereka bertahan," ucapnya.
Akibat banjir tersebut Rosita mengaku sebagian warga terkena penyakit, terutama pada gatal-gatal pada bagian kulit.
Dia mendorong Pemerintah Kabupaten Tangerang, cepat tanggap dalam membantu ribuan jiwa terdampak banjir tersebut.
"Harapan kami pemerintah untuk segera membantu para korban dan memberikan solusi dengan menyedot air banjir yang merendam," ucapnya.
Menteri Nusron Bertemu DPD RI, Bahas Proyek PIK 2 hingga Food Estate
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid bertemu Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Gedung B DPD RI, Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Nusron menyampaikan beberapa kemajuan dan pencapaian terkait Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Menteri Nusron didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Direktur Jenderal (Dirjen) terkait di ATR/BPN, melakukan pertemuan dengan DPD RI, khususnya dengan Badan Akuntabilitas Publik," ungkap Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas), Harison Mocodompis, Jumat (29/11).
Harison menjelaskan, topik yang dibahas dalam pertemuan ini mencakup proyek strategis nasional, termasuk proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan food estate di Merauke.
"Diketahui bahwa untuk bisa masuk dalam PSN itu diperlukan rekomendasi, salah satunya dari Kementerian ATR/BPN. Hal ini tentu berkaitan dengan Rencana Tata Ruang dan penggunaan tanah atau lahannya," tambah Harison.
Kementerian ATR Kaji Usulan PSN
Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan proyek strategis tersebut.
Harison mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian ATR/BPN tengah melakukan kajian untuk mengevaluasi usulan-usulan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pertemuan kali ini juga dilakukan sebagai salah satu tindak lanjut dan memenuhi undangan DPD RI sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan," ucapnya.