Ngaku lupa, Sumarsono ogah ungkap dana operasional jadi Plt Gubernur
Ngaku lupa, Sumarsono ogah ungkap dana operasional jadi Plt Gubernur. Sumarsono mengaku lupa berapa nominal dana operasionalnya itu. Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, dana operasionalnya digunakan untuk kampanye 'kita semua bersaudara'. Lagi-lagi, dia tak mau menyebutkan jumlah angkanya.
Mengisi kekosongan posisi Gubernur sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menerima dana operasional seperti yang biasa diterima oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun sayang, Sumarsono tak mau mengungkap berapa dana operasional yang digunakannya itu.
Sumarsono mengaku lupa berapa nominal dana operasionalnya itu. Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, dana operasionalnya digunakan untuk kampanye 'kita semua bersaudara'. Lagi-lagi, dia tak mau menyebutkan jumlah angkanya.
"Seluruhnya untuk operasioal dan SKPD yang tidak ada anggarannya, contohnya seperti kampanye 'Kita Semua Bersaudara', itu kan enggak ada anggarannya. Nah itu bisa dari dana operasional ini," kata Soni di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12).
Kampanye 'Kita Semua Bersaudara' ini memang dipelopori oleh Sumarsono dengan tujuan kampanye damai. Semua gedung pemerintahan dan beberapa tempat umum dipasangi spanduk kampanye damai tersebut.
Selain untuk kampanye 'Kita Semua Bersaudara', Soni juga menggunakan dana operasionalnya untuk meneruskan apa yang dilakukan Ahok, misalnya untuk menggaji penjaga pintu air. "Jadi semua pasukan Pak Ahok dibayar apa adanya. Untuk penjaga pintu air kita berikan," ujarnya.
Namun, Soni tak mau menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga secara pribadi seperti yang dilakukan oleh Ahok. Dia tetap pada komitmen awalnya untuk memberikan bantuan kepada warga lewat SKPD terkait dengan tujuan agar warga bisa mandiri.
Ahok biasanya menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga yang mengadu kepadanya. Misalnya, membantu warga yang mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga yang membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit hingga minta ongkos pulang kampung.
"Tetapi yang kita berikan itu yang tidak menyebabkan ketergantungan. Kita meneliti dulu mana yang perlu mana yang tidak," terangnya.
Berbeda dengan Soni, saat menjabat Ahok mengungkap secara terang-terangan dana operasionalnya. Hal ini dapat dilihat di ahok.org.