Ngobrol Bersama Wali Kota Tanjungbalai: Persiapan Penjemputan WNI di Malaysia
Wali Kota Tanjungbalai, H.M. Syahrial mengungkapkan, kondisi warganya yang berada di Malaysia cukup memprihatinkan. Mengingat saat ini di Malaysia masih diberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) siap menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia, khususnya mereka yang bermukim di Tanjungbalai dan biasa bekerja di Negeri Jiran tersebut.
Wali Kota Tanjungbalai, H.M. Syahrial mengungkapkan, kondisi warganya yang berada di Malaysia cukup memprihatinkan. Mengingat pemerintah Malaysia masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Kehidupan mereka di sana sudah tidak layak karena makanan tidak ada karena tidak adanya pekerjaan. Mengingat di sana tengah diberlakukan karantina wilayah kan," kata Syahrial saat berbincang bersama merdeka.com.
Untuk proses penjemputan, Pemkot Tanjungbalai sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat hingga kementerian di Malaysia.
"Kita sudah berkoordinasi dengan gubernur lalu Menaker dan Mendagri di Malaysia. Mekanisme sudah berjalan. Dalam beberapa hari ke depan akan kita jemput TKI yang merupakan warga Tanjungbalai," jelasnya.
Syahrial memastikan, penjemputan WNI yang bekerja di Malaysia akan menggunakan standar kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Termasuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang baru datang dari negara-negara pandemi Covid-19.
"Pasti begitu tiba di Tanjungbalai akan kita karantina 14 hari. Kita dari Gugur Tugas Penanganan Covid-19 sudah menyediakan tempat karantina. Sebenarnya mekanisme ini sudah berjalan, karena ada beberapa pekerja ilegal yang pulang ke Indonesia melalui Sungai Asahan yang berakhir di Tanjungbalai. Mereka kita karantina sebelum akhirnya dijemput dari wilayahnya masing-masing," terangnya.
Sejauh ini, tidak ada penolakan dari masyarakat Tanjungbalai mengenai keberadaan tempat karantina maupun kedatangan orang-orang dari negara maupun wilayah pandemi Covid-19 seperti Malaysia.
"Karena masyarakat pesisir sifat dan karakrer orangnya peduli. Jadi, kalau ada orang dari Jakarta saja mereka langsung antusias untuk melapor mulai dari kevling lalu ke lurah hingga camat dan aparat lain."
"Mereka akan di rapid test (uji cepat Covid-19) dan menjalani karantina 14 hari untuk melihat kondisinya. Jadi proaktif," lanjutnya.
Mengenai fasilitas kesehatan, Syahrial mengatakan, meskipun belum ada masyarakat Tanjungbalai positif Covid-19. Tetapi, pihaknya sudah menyiapkan rumah sakit khusus untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, penjemputan WNI yang bekerja di Malaysia siap untuk dilaksanakan.
"Mudah-mudahan dalam dua hari ini bisa beroperasi. Di dalamnya ada ruang isolasi yang bisa menampung kurang lebih 20 bed. Lalu ruang VIP untuk masyarakat yang terindikasi Covid-19. Satu ruangan satu orang," tuntasnya.
Baca juga:
Bantu Lawan Covid-19, Baznas dan BPKH Salurkan Bantuan APD Senilai Rp1,5 miliar
Jokowi Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 di 15 Kota
Hari Pertama SE Pengecualian Perjalanan Diterapkan, Stasiun Senen Terpantau Sepi
Donasi APD Syahrini Dikomentari Negatif Netizen, Aisyahrani Sampaikan Pesan Menohok
Ashanty Sumbang APD Senilai Rp1,5 Miliar untuk 300 Rumah Sakit di Indonesia
Ngobrol Bersama Wali Kota Tanjungbalai: Persiapan Penjemputan WNI di Malaysia
Asuransi Kresna Beri Santunan Hingga Rp60 Juta untuk Nasabah Positif Covid-19
Di Jakarta Hingga 6 Mei, Ada 1.792 Jenazah Dimakamkan dengan SOP Covid-19