Orangtua lemas Prada Alfian jadi korban kecelakaan Hercules
Korban sempat pamit kepada keluarga melalui SMS.
Prada Alfian Zulfikhar (23), korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6), sempat berpamitan pada Mujiono ayahnya. Pamitan dilakukan melalui pesan singkat atau SMS. Dalam SMS itu, Alfian berpamitan untuk berangkat bertugas ke Tanjung Pinang.
Pernyataan tersebut dikemukakan Mujiono saat ditemui wartawan di rumah duka, Dukuh Tiyasan, RT 2 RW 1, Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (1/7) siang.
Kepada wartawan, Mujiono mengetahui anaknya jadi korban jatuhnya pesawat melalui siaran televisi. Pada awalnya dia tidak percaya, namun setelah ingat ada SMS anaknya sebelum kejadian tersebut, dia dan Sriningsih istrinya percaya.
"Saya terkejut saat nonton TV yang memberitakan ada pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan. Karena berita itu menyebutkan salah satu korban yang bernama Alfian. Awalnya belum percaya dan mencoba mencari tahu, saya semakin bingung saat mendapatkan telepon dari kerabat di Medan yang menanyakan Alfian, padahal saya akan menanyakan kejelasan anak saya itu ke mereka. Saya jadi ingat dengan SMS anak saya sebelum berangkat tugas. Dia minta pamit akan bertugas ke Tanjung Pinang dengan naik pesawat Hercules. Saya langsung lemas karena yakin itu benar adalah anak saya," ujarnya sedih.
Sementara itu hingga siang tadi, rumah duka terus didatangi ratusan keluarga, kerabat, tetangga serta rekan korban untuk menyampaikan ucapan berbela sungkawa. Sejumlah anggota TNI AU dari Lanud Adisucipto Yogyakarta serta anggota TNI dan kepolisian dari wilayah kecamatan Manisrenggo juga hadir.
Sriningsih, ibunda Alfian tak kuasa menahan tangis. Sepanjang pagi hingga siang, dia selalu memanggil nama putra pertamanya itu. Sedangkan Mujiono yang mendampingi istrinya itu, terlihat tegar, dia sesekali menyapa dan menyalami seluruh pelayat yang datang.