Ormas sayap PDIP siap gabung dengan NU dan Ansor perangi ISIS
Banyak warga Surabaya yang ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat ISIS
Organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya, Jawa Timur mengaku siap berada di barisan Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor guna memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.
Ketua TMP Kota Surabaya, Tri Didik Adiono, mengatakan gerakan kelompok-kelompok radikal jika tidak dibendung sejak dini, bisa mengancam keutuhan NKRI. Indikasi ancaman terlihat ketika ideologi gerakan radikal mengatasnamakan agama ditanamkan kepada pengikut-pengikutnya.
"Khususnya bagi generasi muda yang direkrut, ideologi kebencian terhadap kelompok-kelompok lain yang tidak sepaham ditanamkan oleh organisasi radikal yang mengatasnamakan agama ini. Jika ini dibiarkan berlarut-larut, akan mengancam keutuhan NKRI," kata Didik, Senin (30/3).
Dia menyontohkan, di Surabaya wabah ISIS sudah menjangkiti warga Kota Pahlawan ini. Terbukti dari hilangnya 10 dari 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki karena diduga bergabung dengan ISIS di Suriah, adalah warga Surabaya.
Kemudian ada juga penangkapan tiga terduga anggota ISIS di Malang oleh tim gabungan dari Densus 88 Mabes Polri dan Polda Jawa Timur beberapa hari lalu. Menyusul penangkapan satu lagi terduga di Tulungagung.
"Ini sangat berbahaya sekali. Meski mereka mengajak untuk berperang di luar negeri, sumber daya yang digunakan adalah warga kita (Indonesia)," ucapnya politisi yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut.
Untuk itu, TMP menegaskan persoalan ancaman radikalisme mengatasnamakan agama, terutama ISIS, harus disikapi bersama secara tegas. Termasuk antisipasi yang terjadi di Surabaya, saat ini.
"Ini menjadi salah satu pembahasan yang akan kita disampaikan ke seluruh barisan TMP. Sikap nasionalisme kita harus bangkit. TMP siap menumpahkan darah, jika ada gerakan-gerakan yang mengancam anak bangsa secara radikal," tegas politisi yang akrab disapa Didik Bledhek ini.
Keseriusan memerangi ISIS ini, rencananya, TMP akan menjalin komunikasi dengan NU maupun GP Ansor. "Rencana ini akan segera kita kongkretkan. Kami siap berada di barisan NU untuk sama-sama melawan kelompok radikal demi keutuhan NKRI," tegasnya.
Baca juga:
Kepala BIN: Situs-situs ISIS harus diberi perhatian khusus
Cegah aksi terorisme, TNI gelar latihan besar-besaran di Poso
Polisi Kediri beri pengarahan tentang bahaya ISIS pada pelajar
Masyarakat diminta waspadai tawaran beasiswa ke luar negeri & umroh
'Jabar provinsi terpadat, mudah disusupi ISIS'
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).