Panduan Lengkap Proses Pembedahan untuk Redakan Radang Sendi: Prosedur, Manfaat, dan Aspek Penting
UKA fokus pada penggantian hanya bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan
Dalam upaya untuk mengatasi masalah nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi lutut, Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA) telah muncul sebagai salah satu solusi dalam dunia bedah ortopedi. Berbeda dengan prosedur penggantian lutut total, UKA fokus pada penggantian hanya bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan, sehingga meminimalkan dampak pada jaringan sekitarnya yang masih sehat.
Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi lutut, tetapi juga meminimalisir waktu pemulihan sehingga pasien bisa mulai berjalan satu hari setelah operasi dan cepat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Pembahasan berikut ini akan mengulas secara komprehensif mengenai UKA, manfaatnya, serta pertimbangan penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedur ini.
- Pengakuan Lengkap Pelaku Perkosaan & Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Sekap Korban hingga Pingsan
- Segudang Manfaat Kemangi, Ketahui Khasiatnya dan Cara Pengolahannya yang Praktis!
- Cara Malaikat Mencabut Nyawa Orang Beriman, Ketahui Prosesnya yang Penuh Kedamaian
- Ini dia Penyebab Piringan Cakram Tidak Rata, Lengkap dengan Cara Mengatasinya
Menurut Dr. dr. Franky Hartono, Sp.OT (K), dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk menjelaskan Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA) atau Partial Knee Arthrosplasty adalah prosedur bedah yang dirancang untuk menggantikan hanya satu kompartemen sendi lutut yang mengalami kerusakan, tanpa membuang kompartemen dan ligamen lutut yang sehat.
"Prosedur ini biasanya diterapkan pada pasien yang mengalami kerusakan sendi lutut yang terbatas pada kompartemen bagian dalam lutut saja, seperti pada Anteromedial Osteoarthritis (AMOA) yang ditemukan pada hampir 50% kasus pengapuran (osteoartritis) lutut, maupun pada kasus nekrosis (kematian jaringan) sebagian tulang lutut yang disebut dengan Spontaneous Osteonecrosis of the Knee (SONK)," jelas Franky dalam keterangannya, Rabu (16/10).
Prosedur ini berbeda dengan Total Knee Arthroplasty (TKA) yang mengganti tiga atau seluruh kompartemen sendi lutut.
Sementara itu, untuk tubuh yang membutuhkan UKA akan bergejala seperti nyeri lutut terus-menerus yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan klasik seperti obat anti-inflamasi dan fisioterapi.
"Nyeri ini sering dirasakan saat beraktivitas, seperti berjalan atau berdiri dalam waktu lama, dan dapat disertai dengan kekakuan dan pembengkakan," katanya.
Selain nyeri, pasien juga mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Jika gejala-gejala tersebut disertai dengan adanya kerusakan pada kompartemen lutut bagian dalam, UKA bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Di samping itu, untuk faktor yang bisa menyebabkan kerusakan sendi lutut meliputi usia lanjut, obesitas, dan riwayat cedera lutut. Osteoartitis yang merupakan kondisi peradangan sendi, juga merupakan faktor risiko utama.
"Faktor genetik dan gaya hidup, seperti aktivitas fisik yang berat atau pekerjaan yang membebani lutut secara berulang, juga dapat mempercepat kerusakan sendi."
Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko ini dapat membantu dalam pencegahan kerusakan sendi yang lebih parah dan mengurangi kebutuhan untuk prosedur bedah mengganti sendi lutut seperti UKA dan TKA.
kelainan sendi lutut sendiri bisa dideteksi secara dini. Franky mengatakan tanda dan gejala awal seperti nyeri lutut yang tidak kunjung hilang, kekakuan, atau penurunan fungsi dapat membantu dalam merencanakan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Langkah-langkah untuk mendeteksi secara dini kelainan pada sendi lutut termasuk pemeriksaan rutin dan pamantauan gejala. Tes pencitraan seperti rontgen atau MRI dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktural pada sendi sebelum gejala menjadi parah. Konsultasi dengan spesialis ortopedi secara berkala juga penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan merencanakan intervensi yang sesuai.
Pemeriksaan Sebelum Menjalani UKA
Sebelum menjalani UKA, beberapa jenis pemeriksaan biasanya dilakukan untuk memastikan pasien adalah kandidat yang tepat. Evaluasi klinis penting dilakukan untuk menilai apakah kerusakan lutut sesuai indikasi untuk tindakan UKA dan juga menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan termasuk rontgen lutut untuk menilai sejauh mana terjadi kerusakan pada kompartemen sendi lutut. MRI kadang diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang struktur dan jaringan di sekitar sendi.
Uji laboratorium, EKG (Elektrokardiografi), dan pemeriksaan penunjang lainnya juga akan membantu menentukan apakah pasien aman dan sanggup menjalani prosedur operasi.