Panglima TNI: Sudah Divaksin Tak Berarti Tubuh Kebal dari Virus Corona
Senjata utama sesungguhnya, kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan prajurit TNI maupun Polri vaksinasi tak berarti membuat tubuh kebal paparan Virus Corona. Namun, lebih kuat untuk menghadapinya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan TNI-Polri merupakan ujung tombak tekan penyebaran Covid-19.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Bagaimana reaksi para prajurit TNI saat Kasad Maruli menang adu panco? Beberapa penonton yang memberikan dukungan kepada Kasad pun puas dengan sorakan yang sebelumnya mereka teriakkan.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
"Para prajurit TNI dan anggota Polri menjadi ujung tombak dalam pertarungan melawan musuh yang tidak terlihat. Walaupun saat ini kita memiliki senjata baru, yaitu vaksin Covid-19, akan tetapi upaya pencegahan harus tetap diutamakan," kata Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan pengarahan kepada Prajurit TNI dan anggota Polri, di Mapolda Kepulauan Riau (Kepri), Batam, Jumat (5/3).
Terkait vaksinasi Covid-19 bagi prajurit TNI dan anggota Polri yang dimulai dari 1 Maret, para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi setelah gelombang pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan TNI-Polri.
Namun Panglima TNI mengingatkan, vaksin bukanlah obat dan sudah divaksin tidak berarti kebal 100 persen terhadap virus.
"Sudah divaksin artinya tubuh kita sudah lebih kuat dalam menghadapi virus, bukan kebal virus," ujarnya.
Senjata utama sesungguhnya, kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan atau 3M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, sehingga 3M dan 3T akan terus digencarkan seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro di tingkat RT-RW.
"Pemahaman disiplin melaksanakan 3M dan tracing terhadap kontak erat harus terus disosialisasikan dan diingatkan kepada masyarakat di wilayah masing-masing untuk menekan laju penularan. Ajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda di masyarakat untuk membangun pemahaman dan kedisiplinan tersebut," kata Marsekal Hadi.
Langkah tersebut terbukti efektif menekan angka penularan dan melandaikan kurva kasus positif Covid-19, khususnya di beberapa daerah di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Dalam kegiatan ini Panglima TNI berpesan kepada para prajurit di lapangan untuk melaksanakan tugas mulia sebagai garda terdepan melawan pandemi Covid-19 dengan sebaik-baiknya.
Ia mengajak untuk membantu Satgas Covid-19 di daerah masing-masing dalam melaksanakan tracing terhadap kontak erat, dan edukasi mayarakat akan pentingnya upaya pencegahan melalui 3M.
"Terima kasih atas perhatiannya. Mari kita laksanakan tugas kita dengan penuh dedikasi dan semangat, untuk menjaga stabilitas keamanan, terbebas dari pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional," demikian Panglima TNI.
Adapun vaksinasi yang dilaksanakan bagi 1.000 personel TNI-Polri, dengan rincian 500 prajurit TNI, di antaranya 70 orang Babinsa Kodim 0316/Batam, 288 prajurit Yonif 136/Tuah Sakti, 54 personel Guskamla Koarmada I dan 93 personel Lanud Hang Nadim. Sedangkan bagi anggota Polri vaksinasi akan diberikan kepada 500 personel Bhabinkamtibmas dan unsur Polri lainnya.
Pelaksanaan vaksinasi kali ini melibatkan 73 vaksinator TNI-Polri dan Dinas Kesehatan Kota Batam serta akan berlangsung selama 3 hari. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
2.000 Pedagang di Garut akan Disuntik Vaksin Covid-19
Rekreasi Mental Pasien Covid-19 Bisa Percepat Kesembuhan
Panglima dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Covid Personel TNI-Polri di Kepri
Jelang Belajar Tatap Muka di Solo, Vaksinasi Guru SMA dan SMP Diprioritaskan
Update Vaksin Covid-19 Merah Putih
Kemenkes Permudah Lansia dan Pelayan Publik Mendapatkan Vaksin