Para wanita cantik ini pilih jadi Kopassus & Polwan ketimbang model
Tawaran hidup mewah dan bayaran tinggi tak membuat mereka mengubah mimpinya.
Dunia modeling menawarkan hidup yang penuh kegemerlapan, mulai dari fasilitas serba mewah, hingga pendapatan setinggi langit. Namun, tawaran tersebut tak sepenuhnya mampu mengubah mimpi seseorang untuk meraih cita-cita yang didambakannya sejak kecil.
Sersan Dua Eka Patmawati misalnya, dia memilih berkarier di dunia militer dibandingkan mencoba mengadu nasib sebagai seorang model. Dia memilih menjadi anggota pasukan baret merah yang dikenal sebagai pasukan elite TNI AD.
Keinginan itu rupanya tak lepas dari pengaruh keluarga. Sersan Eka memiliki ayahnya juga seorang anggota Kopassus.
"Mungkin awalnya saja juga tidak kebayang ya, mengapa saya jadi Kopassus. Kebetulan dari background keluarga saya juga yang dari Kopassus dan masih aktif. Mungkin awalnya saya ingin jadi peneruslah di keluarga saya. Apalagi saya kan anak pertama," ujar Sersan Eka saat berbincang dengan merdeka.com.
Wanita berusia 24 tahun ini tak menyesal menjalani pelatihan berat untuk menjadi Kopassus. Kini Eka pun bangga mengenakan baret merah seperti anggota Kopassus yang lain. Menurutnya jadi Kopassus yang paling seru.
"Saya pernah jadi guru bahasa Inggris, lalu coba jadi sekretaris di perusahaan internasional," akunya.
Hal yang sama juga dirasakan Bripda Dina Amalia. Dia pernah menjadi pemenang dalam sebuah kompetisi model bertajuk King and Queen Duta IM3 tahun 2013. Sukses tersebut membuat dirinya menerima ratusan tawaran untuk melanjutkan karier sebagai model, tapi semua itu ditolaknya.
"Sejak kecil, saya memang sudah ingin menjadi Polwan. Jadi meski pun banyak tawaran yang datang untuk menjadi seorang model cita-cita saya tetap tidak berubah. Begitu lulus sekolah, saya langsung daftar jadi polwan, Alhamdulillah diterima," ujar Dina.
Sebelum menjadi Polwan, Dina mendaftarkan diri ke Mapolresta Samarinda lewat jalur Brigadir, kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jawa Timur tahun 2014. Setelah lulus, dia ditempatkan di Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur.
Di tempat inilah, Polwan berparas cantik ini dinobatkan sebagai Polwan termuda se-Polda Kalimantan Timur. Pada syukuran HUT Bhayangkara ke-69, dia mendapatkan menerima potongan tumpeng pertama dari Kapolda Kaltim Irjen Pol Andayono sebagai bentuk penghargaan.
Berbekal kedisiplinan selama mengikuti pendidikan disertai tekad untuk menggapai cita-citanya, Dina diberikan kehormatan untuk bertugas sebagai anggota Provost Polda Kaltim. Bidang yang dia gelutinya ini memiliki tugas sebagai pengawas indisipliner anggota Polri.
"Saat pendidikan, jadwal latihan saya sangat padat, mau tidak atau mau, suka tidak suka, harus siap. Capek memang. Tapi dari situ lah sikap disiplin saya semakin kuat tertanam," kenangnya.
Baca juga:
Polwan cantik ini hafal Alquran
Perjuangan Polwan-Polwan cantik ini sangat inspiratif
Bukber dengan anak jalanan, Polwan sosialisasikan pengetahuan seks
Negara dengan tentara tercantik, Indonesia masuk?
Kisah AKP Eny, tukang sayur kini jadi Kanit Binmas
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Kapan olahan jahe cocok dinikmati? Membuat olahan makanan dan minuman dari jahe sangat cocok di kala musim hujan tiba.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa ciri khas dari pantun Betawi? Pantun Betawi memiliki ciri khas yang spontan, blak-blakan, dan lucu.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).