Pariwisata Wakatobi diprediksi raup devisa USD 500 juta pada 2019
Pemerintah bentuk Badan Otorita Pariwisata untuk menggenjot pendapatan pariwisata Wakatobi.
Bupati Wakatobi Hugua berharap terbentuknya Badan Otorita Pariwisata Wakatobi, Sulawesi Tenggara bisa mendatangkan devisa senilai USD 500 juta di tahun 2019. Ini menjadi lompatan penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"10 Tahun kami mempersiapkan Wakatobi sehingga siap menjadi destinasi wisata dunia. Ini tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan kesiapan seluruh masyarakat," kata Bupati Hugua, Kamis (28/4).
Menurutnya, pembentukan badan otoritas pariwisata menjadi terobosan gemilang di era pemerintah Presiden Jokowi. Pemkab sangat mendukung konsep kawasan ini. Ke depannya pun, Badan Otoritas lebih luwes menjembatani antarkabupaten yang memiliki destinasi unggulan. Gabungan dari berbagai atraksi dari masing-masing kabupaten itu akan menghasilkan Wakatobi Plus yang komplet.
"Punya underwater di Wakatobi dan Buton. Punya budaya, kasultanan dengan benteng terbesar di dunia di Kota Baubau. Punya hutan Wallacea yang paling lengkap habitat aslinya di Buton. Punya jati terbesar, tertua, dan paling langka juga pacuan kuda di Muna, kita punya atraksi paling lengkap," ujar Hugua semangat.
Dijelaskannya, setelah Badan Otorita Pariwisata terbentuk diharapkan pulau Wakatobi makin mendunia. Saat ini saja, Wakatobi menjadi bagian dari 127 dari kawasan cagar biosfer dunia.
"Jadi target 500 ribu turis di tahun 2019 sangat memungkinkan. Kalau setiap turis menghabiskan USD 1.000 maka Wakatobi akan menyumbang USD 500 juta . Ini jumlah yang sangat besar, tentu itu akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Kementerian Koordinator Maritim Okto Irianto mengatakan, BOP Wakatobi nantinya menjadi role model bagi pengelolaan kawasan strategis pariwisata nasional. "Prinsipnya one destination one management, sehingga ketidakefisienan bisa dihindari," jelasnya.
Namun, BOP nantinya hanya akan mengelola sebagian kawasan pariwisata yang selama ini belum tersentuh. Dijelaskannya, nantinya kawasan Wakatobi akan dikembangkan menjadi ecotourism yang melibatkan masyarakat.
Selama ini kawasan darat dan laut Wakatobi terjaga karena mereka masyarakat maritim yang sangat paham tentang konservasi, lingkungan. Selain itu, pemkab juga berperan aktif untuk menyiapkan masyarakat untuk industrialisasi pariwisata.
"Karena alamnya sudah siap begitupun masyarakatnya sangat terbuka, maka kami menargetkan kawasan ini menjadi quality tourism, bukan mass tourism," tegasnya.