Pasien Positif Covid-19 di Pekanbaru yang Isoman di Rumah Dijemput Polisi
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mendatangi rumah warga yang terpapar Covid-19. Dia bersama anak buahnya datang menjemput pasien positif Covid tersebut lalu dibawa ke rumah sakit atau tempat isolasi untuk menjani perawatan.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mendatangi rumah warga yang terpapar Covid-19. Dia bersama anak buahnya datang menjemput pasien positif Covid tersebut lalu dibawa ke rumah sakit atau tempat isolasi untuk menjani perawatan.
"Kami bersama Satgas Covid-19, mengevakuasi saudara kita yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kita bawa mereka ke tempat isolasi terpusat agar mendapatkan perawatan yang maksimal dan layak," ujar Nandang kepada merdeka.com, Jumat (16/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Nandang menyampaikan, tujuan penjemputan pasien Covid-19 itu untuk meningkatkan angka kesembuhan dan mencegah penularan dalam klaster keluarga.
"Kalau di isolasi di rumah, bisa menularkan ke keluarganya yang lain. Makanya kita bawa ke tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Supaya tidak menularkan, dan cepat sehat," kata Nandang.
Nandang menyebutkan, warga harus diberi penjelasan dan pemahaman yang ekstra atas langkah evakuasi tersebut. Karena, sebagian masyarakat masih berpikir bahwa yang terpapar Covid-19 adalah hal yang memalukan dan mesti disembunyikan. Padalal harusnya, kata Nandang, mereka yang isolasi harus mendapatkan perhatian yang lebih.
Menurut Nandang, sekitar 455 orang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi secara mandiri di kota Pekanbaru dan akan dievakuasi ke tempat isolasi terpusat. Beberapa di antaranya sudah dijemput dengan mengerahkan 60 unit ambulans.
Tim Satgas Covid-19 sudah dibagi di berbagai wilayah Kota Pekanbaru. Sebaran terpapar Covid-19 yang paling banyak berada di wilayah Kecamatan Bina Widya, Tuah Madani, Tenayan Raya, Payung Sekaki, Bukit Raya dan Marpoyan Damai.
"Saat dilakukan evakuasi masyarakat merasa kaget karena didatangi petugas Satgas Covid-19 yang hendak menjemputnya. Setelah diberi penjelasan oleh petugas bahwa langkah ini bertujuan untuk menyelamatkan warga, mereka pun memakluminya, kalau di tempat isolasi mereka akan lebih terurus," ucapnya.
Adapun proses evakuasi tersebut dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, di mana petugas juga mengenakan alat pelindung diri (APD).
Baca juga:
Epidemiolog UI Sarankan PPKM Darurat Diperpanjang
Kisah Pejuang Covid-19, Melawan Kebosanan Saat Isolasi Demi Bisa Sembuh
PPKM Darurat Perlu Diperpanjang Sampai Rumah Sakit Tak Lagi Penuh
Mahfud MD Minta Ulama Ikut Aktif Dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Nilai Kasus Aktif Masih Tinggi, PPNI Dukung Kebijakan PPKM Darurat Diperpanjang
Anies Teken Kepgub soal 184 Tempat Isolasi Baru, Dari GOR hingga Sekolah
PKS Sebut Menteri Jokowi Tak Sensitif & Peka, Risma dan Mahfud MD Contohnya