Pasutri polisi bangun kelompok belajar bagi anak putus sekolah
Melihat bocah-bocah yang hanya menghabiskan hari bermain layangan, membuat hati Aiptu Sabirin terenyuh. Dia pun memutuskan mendirikan kelompok belajar dan perpustakaan mini.
Melihat bocah-bocah yang hanya menghabiskan hari bermain layangan, membuat hati Aiptu Sabirin terenyuh. Dia pun memutuskan mendirikan kelompok belajar dan perpustakaan mini.
Pelan-pelan, anggota Bhabinkantibmas Lebung Gajah Polsek Sako Palembang itu mengajak sejumlah anak-anak putus sekolah untuk belajar. Hingga akhirnya, dia resmi menjadikan ruang kecil sebagai tempat belajar pada Desember 2016 lalu.
Dibantu istrinya yang juga anggota polisi, Aiptu Monalisa, Sabirin meluangkan waktunya untuk mengajar anak-anak putus sekolah di sekitar rumahnya di RT 67, Kelurahan Lebung Siarang, Sako, Palembang.
"Tadinya saya lihat anak-anak cuma main layangan, tiap hari. Ternyata, mereka tidak sekolah, ini yang bikin saya buat bimbingan belajar," ungkap Sabirin, Jumat (17/2).
Lalu, pertengahan Januari 2017 lalu, Sabirin mengajak salah satu tempat les di sekitar rumahnya untuk bekerjasama. Kebetulan, fasilitas les tersebut kurang memadai.
"Alhamdulillah, sekarang anak didik kami ada sekitar 25 orang, kebanyakan tidak sekolah lagi," ujarnya.
Agar tidak mengganggu tugasnya sebagai polisi, Sabirin mengajar anak-anak mulai Senin sampai Jumat dengan dua kali masuk setiap harinya, yakni pukul 09.30 WIB dan pukul 14.00 WIB. Bahan pelajaran diberikan sesuai dengan pendidikan formal lainnya.
"Yang mengajar saya, sama istri dibantu satu orang lagi. Belajar baca, ngaji, pelajaran umum juga ada," kata dia.
Untuk mendukung bahan bacaan anak didiknya, Sabirin membangun perpustakaan mini. Dia mengumpulkan buku-buku koleksi pribadi ditambah donasi masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah respon warga sangat bagus, mudah-mudahan tempat belajar ini terus berlanjut karena dibutuhkan anak-anak putus sekolah, dari pada main layangan terus," pungkasnya.