PDIP: Indonesia Dibangun Tanpa Pencitraan, Bukan Datang ke Makam Seolah Paham Ziarah
Dia menegaskan, masyarakat itu memerlukan hal-hal yang positif. Sehingga, menurutnya, Pilpres 2029 tidak boleh diisi dengan isu-isu hoaks dan kampanye hitam.
Safari kebangsaan PDIP menyusuri beberapa wilayah di Jawa Barat dan Jawa Timur akan diakhiri hari ini, Senin (19/11). Perjalanan safari politik itu ditempuh dari jalur darat.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bercerita, dari perjalanan itu terlihat kampanye Pilpres tak perlu dengan cara-cara negatif.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Dari Jakarta menyusuri Jawa Barat, Pantura sampai di sini. Betapa besarnya ke Indonesian kita, betapa beragamnya Indonesia kita. Sehingga dengan jalan darat ini kita bisa mengetahui bahwa kampanye Presiden tidak diperlukan hal-hal yang negatif," ucap Hasto.
Dia menegaskan, masyarakat itu memerlukan hal-hal yang positif. Sehingga, menurutnya, Pilpres 2019 tidak boleh diisi dengan isu-isu hoaks dan kampanye hitam.
"Indonesia memerlukan hal yang positif, hal yang membangun peradaban. Dengan demikian, dengan perjalanan untuk membuktikan bahwa betapa beragamnya Indonesia, kampanye presiden harus diisi dengan hal yang positif untuk bangsa dan negara. Indonesia tidak bisa dibangun dengan hal-hal yang negatif, dengan hoaks, dengan kampanye hitam," ungkap Hasto.
Dia juga mengingatkan, Indonesia juga tak bisa dibangun dengan pencitraan. Apalagi meninggalkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
"Indonesia bukan dibangun dengan pencitraan. Bukan datang ke makam seolah-olah memahami ziarah kubur, tetapi kemudian tidak paham kebudayaan kita dan tradisi keagamaan kita. Jadi Indonesia harus dibangun dengan basis kebudayaan yang kuat, dengan bercirikan Indonesia. Itulah pemimpin yang diperlukan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
SBY Akan Kampanyekan Prabowo-Sandi di Injury Time Pencoblosan
PDIP Yakin Jokowi-Ma'ruf Menang di Pantura Karena Jadi Basis NU
Gerindra Puji Sikap Kepala Lingkungan di Medan Pilih Pulang Daripada Dukung Jokowi
Ma'ruf Amin Nilai Pemerintah Jokowi Tegas Terhadap Tenaga Kerja Asing
Poster 'Jokowi Raja' ibarat menusukkan pedang ke punggung Jokowi