PDIP Kaltim Dukung Polri Usut Kasus Pembakaran Bendera Partai
Pembakaran bendera yang merupakan simbol partai, menurut Hendrayanto, tidak bisa diterima. Lebih-lebih dengan adanya tudingan PDI Perjuangan identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
PDI Perjuangan (PDIP) Kalimantan Timur menyampaikan dukungan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembakaran bendera partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dalam sebuah unjuk rasa di Gedung MPR/DPR RI di Jakarta.
"Kami meminta Polri melalui Polda Kaltim untuk bisa menyampaikan bahwa daerah juga bergejolak sebab peristiwa pembakaran tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDI Perjuangan Kaltim Roy Hendrayanto seperti dilansir dari Antara, Sabtu (27/6)
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
Dia yang datang bersama para pengurus dan kader PDIP Kaltim dan Balikpapan juga mengatakan, pihaknya tidak bisa melapor langsung sebab locus delicti atau tempat kejadiannya di Jakarta.
Pembakaran bendera yang merupakan simbol partai, menurut Hendrayanto, tidak bisa diterima. Lebih-lebih dengan adanya tudingan PDI Perjuangan identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Tuduhan tidak berdasar. Kami punya agama, dan kami berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa," tegasnya.
Justru, dia mempertanyakan ideologi oknum-oknum yang melakukan pembakaran tersebut.
"Pancasilanya dimana. Berpancasila atau tidak. Itu yang kami pertanyakan," tegas Hendrayanto.
Tak cuma itu, PDI Perjuangan juga ingin dibuktikan apakah benar oknum yang membakar bendera adalah penyusup seperti disebutkan para pihak tertentu atau malah bagian dari massa.
"Jangan sampai ini di-fait accompli sendiri oleh mereka," katanya.
Di-fait accompli atau "ditelikung" bisa jadi cara untuk berkelit dari suatu perbuatan, dalam hal ini pembakaran bendera tersebut.
Dukungan pada polisi diwujudkan dalam bentuk surat dan dibacakan oleh Hendrayanto di depan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Supandi.
"Terimakasih atas dukungannya," kata Kombes Supandi.
Penyampaian dukungan serupa juga dilakukan DPC PDI Perjuangan Balikpapan ke Polresta Balikpapan. Demikian juga dengan DPC PDI Perjuangan Kutai Timur yang menyampaikan dukungannya ke Polres Kutai Timur di Sangatta.
Pembakaran bendera PDI Perjuangan terjadi ketika massa yang menyebut dirinya antikomunis melakukan aksi penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila di Gedung DPR RI pada 24 Juni 2020 lalu.
Terpisah, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis menyayangkan aksi yang dilakukan peserta tersebut. Selain itu, sebagai kader dari PDI Perjuangan dirinya mengaku mendukung penuh Polri untuk segera mengusut tuntas aksi pembakaran bedera yang dilakukan rabu kemarin.
"PDI Perjuangan selama ini merupakan partai nasionalis dan sangat militan yang selalu kokoh mengawal Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika serta NKRI dan menolak segala bentu premanisme, tindak kekerasan dalam penyelesaian suatu masalah,” ucap Anggota DPRD Kaltim ini.
Dia meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk berdisiplin dan mengedepankan persaudaraan dan rekonsiliasi.
"Bagi PDI Perjuangan, politik itu menebar kebaikan, dan membangun optimisme, oleh kerenanya mari kita rapatkan barisan dan jangan malah ikut membuat rusuh dan terpecah belah, kita berharap semoga masalah ini bisa segera di usut tuntas oleh Polri," ujar dia.
Untuk diketahui bersama sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan kabupaten kota di Kaltim Sabtu (27/6) akan mendatangi Polres setempat guna melakukan aksi dukungan serupa. Diantara DPC itu yakni DPC PDI Perjuangan ke Polresta Balikpapan, DPC PDI Perjuangan Kutai Timur, dan DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda serta DPC PDI Perjuangan Kutai Barat (Kubar).
"Aksi dukungan kepada pihak Polri ini merupakan wujud dari solidnya para kader PDI Perjuangan di berbagai wilayah, namun saya mengimbau kepada semua kader yang akan melakukan aksi agar tetap mejaga kemanan wilayah masing-masing, tetap tanang serta mewaspadai upaya adu domba yang justru bisa merugikan kaum kecil ditengah situasi pendemi Covid-19,” tutupnya.
Baca juga:
PDIP Bantul dan Yogyakarta Gelar Aksi Protes Pembakaran Bendera
Jasa Bung Karno, Pahlawan Islam Lawan Penjajahan Hingga Temukan Makam Imam Bukhari
Isu Komunis Terbukti Gagal, Lawan Politik PDIP Perlu Kecerdasan dan Strategi Baru
Kader Minta Rekomendasi Untuk Gibran, PAC PDIP Banjarsari Solid Dukung Purnomo
DPC PDIP Jakut:Jangan Ada Lagi Upaya Mengadu Domba Rakyat dengan Pecah Belah