PDIP Minta Kader Waspadai Penipuan Modus Dukung Jadi Calon Kepala Daerah
PDIP Minta Kader Waspadai Penipuan Modus Dukung Jadi Calon Kepala Daerah. Aksi penipuan tersebut selalu mengatasnamakan untuk memberikan dukungan dan menjanjikan mendapatkan rekomendasi sebagai calon kepala daerah. Kemudian meminta sumbangan dana untuk kepentingan partai.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengeluarkan surat edaran tertanggal 28 Oktober 2019, sehubungan dengan adanya laporan berupa aksi penipuan yang mengatasnamakan fungsionaris DPP PDI Perjuangan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menandatangani surat edaran tersebut, mengatakan, aksi penipuan tersebut selalu mengatasnamakan untuk memberikan dukungan dan menjanjikan mendapatkan rekomendasi sebagai calon kepala daerah. Kemudian meminta sumbangan dana untuk kepentingan partai.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"DPP PDI Perjuangan menegaskan tidak pernah memberikan dukungan kepada calon tertentu selain yang diputuskan melalui Rapat Pleno DPP PDI Perjuangan," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Dia meminta kepada seluruh jajaran struktural partai, kader di legislatif, eksekutif, dan calon kepala daerah untuk mewaspadai segala bentuk penipuan yang dilakukan dengan cara meminta sumbangan dana untuk kepentingan partai.
"Penipuan tersebut biasanya dilakukan oleh oknum dengan mengatasnamakan fungsionaris DPP PDIP dengan cara menghubungi via telepon, handphone atau SMS," ucap Hasto.
Dia juga menginstruksikan kepada DPD dan DPC partai untuk mewaspadai dan melaporkan apabila ditemukan adanya oknum yang mengatasnamakan fungsionaris DPP PDIP ke pihak berwajib.
"Bagi calon kepala daerah yang terbukti memberikan sumbangan/dana kepada pihak manapun yang mengatasnamakan fungsionaris DPP PDI Perjuangan, maka DPP Partai akan mencoret yang bersangkutan dari daftar pencalonan," ungkap Hasto.
Dia pun mengingatkan kembali, seluruh iuran anggota dan dana gotong royong disalurkan melalui rekening partai.
"Ditegaskan kembali, bahwa seluruh iuran anggota, bantuan gotong royong untuk kerja partai disampaikan melalui rekening gotong royong partai dan tidak melalui perorangan," tuturnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ganjar soal Gibran Maju Pilkada Solo 2020: Keputusan Ada di Tangan Bu Ketum PDIP
Nico Siahaan Diperiksa KPK Soal Aliran Uang dari Eks Bupati Cirebon ke Acara PDIP
PDIP Ingatkan Amien Rais Soal Janji Jalan Kaki Yogya ke Jakarta
Soal AHY Tak Masuk di Kabinet, PDIP Tegaskan Menteri Hak Prerogatif Presiden
Jokowi Minta Maaf Soal Penyusunan Kabinet, PDIP Bilang Pemimpin Bukan Penjual Es Krim