Pedagang Pasar Cileungsi Keluhkan Sepi Imbas Jadi Klaster Covid-19
Kondisi tersebut membuat pedagang Pasar Cileungsi bereaksi atas kekecewaannya kepada tim gugus tugas dengan cara menolak pelaksanaan tes cepat atau rapid test massal. Para pedagang mengusir rombongan tenaga medis yang hendak menggelar rapid test di Pasar Cileungsi pada Rabu (10/6) pagi.
Para pedagang di Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat kini mengeluhkan sepi pembeli setelah tempatnya menjadi klaster penularan virus corona Covid-19.
"Pasar saat ini kondisinya sepi setelah kemarin sempat ditutup. Banyak keluhan dari pedagang yang penghasilannya berkurang," ujar Staf Humas dan Keamanan Pasar Cileungsi, Ujang Rasmadi di Bogor, seperti dilansir Antara, Rabu (10/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Menurut dia, pedagang beranggapan sepinya Pasar Cileungsi karena ada pembatasan pengunjung oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor. Ujang mengatakan, pembatasan pengunjung itu menimbulkan kecemburuan pedagang Pasar Cileungsi kepada pedagang kaki lima (PKL) di luar pasar yang operasionalnya tidak mendapat pembatasan dari gugus tugas.
"Ada timbul (permasalahan) seperti itu, karena pedagang yang di dalam yang jelas legal diperlakukan seperti itu (dibatasi) sementara yang di luar diabaikan," jelasnya.
Kondisi tersebut membuat pedagang Pasar Cileungsi bereaksi atas kekecewaannya kepada tim gugus tugas dengan cara menolak pelaksanaan tes cepat atau rapid test massal. Para pedagang mengusir rombongan tenaga medis yang hendak menggelar rapid test di Pasar Cileungsi pada Rabu (10/6) pagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike kaltarina membenarkan penolakan tersebut. Ia mengaku tengah menelusuri terlebih dahulu musabab penolakan rapid test Covid-19 oleh para pedagang Pasar Cileungsi.
"Iya, sedang ditelusuri kejadian sebenarnya seperti apa nanti ada tim yang ke sana," ujar Mike saat dikonfirmasi.
Seperti diketahui, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa hingga kini sudah ada 26 pasien COVID-19 dari klaster pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu.
Satu di antaranya yaitu tukang daging yang merupakan laki-laki usia 30 tahun telah wafat karena terinfeksi COVID-19, dan sempat menularkan istrinya yang berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun, dan anaknya seorang perempuan yang berusia 1,5 tahun.
Baca juga:
20 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Perumnas Klender Ditutup Sementara
Pemkot Solo Gelar Rapid Test Covid-19 Massal, 7 Orang Ditemukan Reaktif
Terminal Pulogebang Sepi Penumpang
Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 hingga 85 Persen
Bima Arya: RS di Bogor Diduga Jadi Tempat Penularan Kasus Baru Covid-19
Delapan Kelurahan di Depok Bebas Covid-19