Pelajar Jateng raih 5 medali di lomba sains internasional
Dalam even bergengsi tersebut, kelima pelajar meraih lima medali serta Special Award "Da Vinci Science Medal".
Kelima kalinya Jawa Tengah mengirim murid-murid berbakat di bidang sains untuk ikut kompetisi sains internasional wilayah Asia Pasifik di Korea. Di sana mereka ditemani satu mentor sains dari Duniaku Pintar, Semarang, mengikuti The 6th ASEAN+3 Teacher Workshop & Student Science Camp, di Changwon City dari Minggu (11/1) sampai Minggu (18/1) lalu.
Dalam even bergengsi tersebut, kelima pelajar meraih lima medali serta Special Award "Da Vinci Science Medal". Salah satu peraih medali emas yakni dari Tim Jawa Tengah adalah Muhammad Zinedine Alam Ganjar dari (SMPN 2 Semarang) putra Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Selain Alam, panggilan putra tunggal Ganjar yang berhasil meraih medali emas adalah Bthari Parahita Putri Firmandjaja (SMPN 5 Semarang) dan Radya Wafi Adyatma (SMPN 2 Semarang).
Kemudian medali perak diraih oleh Putra Dluha Rochmatullah (SMPN 2 Semarang) dan perunggu Yuniarhiza Srikandi Fiandini (SMPN 2 Semarang). Serta Specials Award "Da Vinci Science Medal" diraih oleh Radya Wafi Adyatma dari SMPN 2 Semarang.
Siswa berbakat terbaik yaitu Yuniarhiza memperoleh beasiswa penuh di universitas di seluruh negara ASEAN+3, yang disponsori oleh lembaga ASEAN+3 Centre for The Gifted in Science (ACGS).
Pada kegiatan Student Science Camp, para murid berbakat ini dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kerja yang beranggotakan murid dari berbagai negara.
Bthari Parahita Putri Firmandjaja dari SMPN 5 Semarang mengungkapkan dirinya bersama pelajar lain dari Korea, Malasyia, Thailand, Singapura dan Vietnam mengangkat tema tentang Green Smart Home Bihine Giny House (Rumah Cerdas Ramah Lingkungan di Kota Giong, Korea bernama Giny).
"Giong Nam smart home bernama Giny. Project dipakai rumah Giny terlalu biasa kemudian kelompok kami berupaya mengembangkan agar lebih efisien. Di sana, di proyek saya buat solarcell (energi matahari) dan winturbin (turbin angin). Kemudian menampung air bawah tanah dan dipanaskan solar cell untuk ditampung di bawah rumah," ujar Bthari, saat disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Gedung Bhakti Pradja, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (20/01).
Dia melanjutkan, smart teknologi mendeteksi dengan sensor. Jika di ruangan tidak ada orang, suhu akan menjadi 25 derajat. Kalau musim panas bisa dingin dan musim dingin jadi hangat.
Masing-masing kelompok kerja ini akan merangkum seluruh pengetahuan yang didapat dari kegiatan science camp tersebut dan memberikan presentasi akhir mengenai inovasi dan ide-ide baru mereka mengenai konsep The Green, Smart Home.
Event ini merupakan event internasional, sehingga seluruh interaksi para siswa dan presentasi akhir yang dikompetisikan, seluruhnya menggunakan Bahasa Inggris.
Tahun ini Indonesia mengirimkan 2 tim: Tim Jakarta dan Tim Jawa Tengah. Tim Jakarta meraih 3 medali perunggu dan 2 medali perak. Dengan prestasi dan kemampuannya, para siswa berbakat Jawa Tengah mampu mengharumkan nama Indonesia dengan perolehan prestasi lebih baik.