Pemadaman terkendala medan, kebakaran di Gunung Slamet meluas
Luasan hutan yang terbakar sudah mencapai 40 hektare dan sudah memasuki hutan lindung.
Kebakaran yang terjadi di lereng selatan barat Gunung Slamet membuat petugas kesulitan memadamkan api. Medan yang sulit untuk mencapai lokasi yang berada di petak 58 menjadi penghalang.
Para petugas yang dikirim untuk memadamkan api harus berjalan kaki sekitar delapan jam dari Posko Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Baturraden yang merupakan desa terakhir berbatasan langsung dengan hutan.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kedungbanteng, Ajun Komisaris Sambas Budi Waluyo mengemukakan, saat ini petugas gabungan sudah menurunkan puluhan personel.
"Petugas gabungan sudah dikirim lagi ke lokasi hutan yang terbakar. Dengan demikian total personel yang sudah diturunkan lebih dari 70 personel," katanya, Rabu (26/8).
Sejak Selasa (25/5), petugas gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Perhutani, SAR, Tagana, Linmas dan masyarakat berusaha melakukan pemadaman dengan alat tradisional. Namun terkendala angin kencang yang menyebabkan kobaran api terus meluas.
Dari informasi yang dihimpun, luasan hutan yang terbakar sudah mencapai 40 hektare dan sudah memasuki hutan lindung. Sedangkan, tinggi api yang berkobar di hutan lindung mencapai tujuh meter, akibatnya petugas hanya bisa melakukan pemadaman dengan jarak 30 meter dari titik api.
Dari lokasi kebakaran, petugas menemukan bekas perapian dan basecamp yang diduga didirikan pendaki atau perambah hutan.
Sementara itu, Kepala Urusan Komunikasi Perusahaan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Taufik Didiet, terus berkoordinasi dengan petugas. Menurutnya, ada kemungkinan api berasal dari bekas api unggun pendaki yang mencoba naik dari arah Pemalang.
"Awal api dari arah Pemalang, merembet ke lereng selatan Banyumas di ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut. Dari lokasi ada bekas api unggun pendaki yang sengaja menyelundup mendaki melalui pemalang," ujarnya.
Saat ini, dia mengemukakan sudah muncul 25 titik api dan tujuh titik api di antaranya berhasil dipadamkan dengan cara manual dan dibuat ilaran, selebar empat meter, agar api tidak merambat.