'Pembuat isu Jokowi ganti Panglima TNI orang tak cerdas!'
"Pertama yang buat isu pasti tak cerdas. Kan proses pergantian Panglima TNI harus dikirim ke DPR," kata TB Hasanuddin.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin angkat bicara terkait isu pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menegaskan, pembuat isu tersebut adalah orang yang tidak cerdas dan tidak mengerti. Pensiunan jenderal bintang dua ini sudah yakin kalau itu kabar palsu.
"Pertama yang buat isu pasti tak cerdas. Kan proses pergantian Panglima TNI harus dikirim ke DPR," kata TB Hasanuddin saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (9/11).
Politikus PDIP ini menjelaskan, proses pergantian Panglima TNI harus melewati proses dan mekanisme sesuai undang-undang. Pemerintah berkirim surat kepada DPR soal pemberhentian Panglima TNI dan calon Panglima TNI yang baru.
"Kemudian dilaksanakan fit and proper tes calon Panglima TNI. Jadi setelah itu disetujui, menyetujui dan mengangkat," jelasnya.
TB Hasanuddin mengapresiasi apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan cepat meredam isu ini. Dengan begitu, maka isu pergantian Panglima TNI tidak menjadi liar.
"Kedua, disebutkan calonnya ini, misalnya di situ Panglima TNI ini diganti perwira ini. Calonnya ini harus memenuhi syarat. Syarat UU perwira aktif atau sedang dan pernah menjadi kepala staf. Dua hal itu penting, jadi yang buat isu itu bodo," jelasnya.
Sebelumnya, beredarnya informasi yang menyebutkan rencana Presiden Joko Widodo mencopot Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Jokowi langsung membantah kabar tersebut dan justru memuji sosok Gatot.
"Saya mengajak panglima karena itu (kabar pencopotan panglima TNI) berseliweran informasi-informasi seperti itu. Isu berseliweran kanan-kiri seperti itu sehingga saya tadi mengajak panglima, untuk menyampaikan menegaskan, tidak ada yang namanya penggantian panglima TNI, tidak ada," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11).
Jokowi menginstruksikan langsung Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk menelusuri penyebar informasi bohong tersebut. "Nanti saya perintah ke kapolri, tidak benar. Ini namanya ingin memanaskan suasana," tegasnya.