Pemerintah Indonesia & China buru teroris Xinjiang di Poso
Dari 9 orang Uyghur yang masuk ke Poso, 4 berhasil ditangkap, 2 melarikan diri ke Malaysia dan 3 lainnya kabur ke Poso.
Pemerintah Indonesia dan China sedang memburu beberapa teroris Uyghur, di wilayah otonomi Uyghur-Xinjiang, China, yang telah memasuki Poso, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Polisi Saut Usman dan mitranya yang diwakili Wakil Menteri Keamanan Umum China Meng Hongwei, sepakat untuk saling bertukar data dan fakta tentang keberadaan para teroris tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Meng Hongwei di Beijing, Kepala BNPT mengemukakan para teroris asal Xinjiang, termasuk jaringan teroris internasional yang bermain di Poso.
"Mereka menggunakan jalur imigrasi melalui Myanmar, Thailand Selatan, dan Malaysia selanjutnya menggunakan paspor Turki masuk wilayah wilayah RI diawali dengan Medan, dengan dalih mencari suaka," tutur Saut seperti disampaikan Kepala Fungsi Politik KBRI Beijing Sugeng Wahono yang dikutip dari Antara, Selasa (10/2).
Saut menambahkan, selanjutnya mereka menuju Puncak, Bogor, untuk bergabung dengan sejumlah orang-orang Timur Tengah lalu menuju Poso. "Dari sembilan orang Uyghur yang masuk ke Poso, empat berhasil ditangkap, dua melarikan diri ke Malaysia dan tiga lainnya ke hutan di Poso".
Empat orang yang tertangkap, dalam keterangan awal mengaku berasal dari Uyghur, namun dalam keterangan lanjutan mereka tidak mengakui asal usul mereka dari Xinjiang dan berkeras mengatakan berasal dari Turki.
"Hal itu menyulitkan kami untuk mengungkap jaringan teroris empat orang tersebut, karena menggunakan paspor Turki dan telah bergabung jaringan teroris internasional dan mereka sangat tertutup," ungkap Saut.
Terkait itu, BNPT telah menyerahkan data ke empat orang Uyghur tersebut berupa sidik jari dan DNA, nomor telepon selular serta kartu anjungan tunai mandiri sebuah bank asal Tiongkok, untuk dijadikan bahan pihak Kementerian Keamanan Publik Tiongkok, melakukan pendalaman penyelidikan keberadaan empat orang teroris itu.
Ke empat orang Uyghur yang berhasil ditangkap tersebut, kini berada dalam tahanan Polri. Berdasar data BNPT saat ini tercatat sekitar seribu orang Uyghur yang berada di Malaysia.