Pemilik perkebunan sawit dapat BLSM, janda tua gigit jari
Pembagian BLSM di Muko-muko kacau. Kepala Desa dan aparatnya malah dapat BLSM. Orang-orang bermobil juga dapat.
Tokoh Masyarakat Desa Air Merah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Darussalam, mempertanyakan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) justru dinikmati orang-orang kaya di desanya. Orang orang yang menerima BLSM itu memiliki mobil pribadi satu hingga dua unit dan kebun sawit.
"Saya tidak ada maksud lain atas BLSM ini, namun sangat kasihan kepada warga yang miskin tidak menikmati subsidi dari pemerintah pusat melainkan dinikmati orang - orang yang sudah mampu," ujar Darussalam, Selasa (16/7).
Dia minta pemerintah mendata ulang program tersebut agar tepat sasaran untuk warga. Darussalam menyebutkan, janda miskin saja di desa itu tidak terdaftar sebagai penerima BLSM sedangkan kepala desa dan semua perangkatnya terdaftar dan menerima BLSM.
Kepala desa beserta perangkatnya di Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terdaftar sebagai penerima bantuan langsung sementara masyarakat.
"Memang Kepala Desa (Kades) Air Merah dapat bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tetapi uang itu diberikan kepada warga miskin di desanya," kata Camat Malin Deman Haridianto ketika dihubungi di Mukomuko, Selasa.
Ia mengetahui bahwa ada kades di kecamatannya dapat dapat BSLM dari telepon kades itu sendiri.
"Saat dapat dana BLSM itu, kades telepon saya namun uang itu diserahkan kepada warga miskin," katanya.
Sedangkan perangkat di desa itu yang juga menerima dana BLSM, menurut dia, sejauh ini laporannya belum ada dari desa. Ia menerangkan, data penerima BLSM untuk gelombang kedua di kecamatan itu akan diperbaiki.