'Pemilu Orde Baru bahkan lebih baik dari Korea Utara'
Seknas Jokowi sebut pernyataan Prabowo di MK penghinaan bagi Pilpres di Indonesia.
Tanggapan miring soal pernyataan Prabowo menyamakan pilpres Indonesia dengan Korea Utara terus bermunculan. Seknas Jokowi menilai pernyataan Prabowo tersebut penghinaan bagi pemilu di Indonesia.
"Sebuah penghinaan pada kita semua. Gila! bahkan dibandingkan dengan Orde Baru lebih baik dari Korut. Hanya karena TPS yang memberikan 0 salah satu capres," ujar advokat dari Seknas Jokowi - JK Rambun Cahyo kepada wartawan di kantornya, Jalan Brawijaya 35, Jakarta, Rabu (6/8).
Dia menambahkan justru pilpres kali ini adalah pilpres paking demokratis dengan turunnya jumlah pemilih golput.
"Ini bukan cuma pencoblosan tapi partisipasi rakyat. Bisa disamakan dengan pilpres di AS. Dia kan gila ngomong gitu saya sebagai pemilih sangat terhina," tegas dia.
Saat berpidato di Mahkamah Konstitusi (MK), capres Prabowo Subianto berkeluh kesah soal kecurangan-kecurangan yang dialaminya saat pilpres lalu seperti mendapat suara nol di beberapa TPS. Prabowo menyatakan tak mungkin dirinya mendapat suara nol karena didukung tujuh partai besar dan mendapat 62 persen suara di pemilu legislatif.
"Ini hanya terjadi di negara seperti Korea Utara," kata Prabowo dalam sidang sengketa pilpres MK, Rabu (6/8).
"Maaf saya ralat. Di Korea Utara saja tidak terjadi. Mereka pun bikin 97 persen, atau 99 persen. Ini hanya terjadi di negara fasis, di negara komunis. Di negara lain tidak ada," kata Prabowo.