Pemkab Banyuwangi Beri Penanganan Medis hingga Rusunawa bagi Warga Terdampak Banjir
Pemkab Banyuwangi juga menyalurkan bantuan 3500 porsi untuk makan makan pagi dan siang bagi warga terdampak. Makanan tersebut, selain dari pemkab juga berasal dari bantuan pelaku usaha Banyuwangi, perbankan, dan instansi terkait.
Hujan deras yang mengguyur selama enam jam sejak Minggu malam hingga Senin pagi, menyebabkan banjir melanda sejumlah lokasi di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi terus melakukan penanganan-penanganan, utamanya bagi warga terdampak.
"Hal paling prinsip, keselamatan warga adalah yang utama. Kita terus bergotong royong membantu penanganan medis, pemberian makanan, hingga penyiapan rusunawa bagi sebelas keluarga yang rumahnya rusak parah. Rusunawa menjadi alternatif tinggal sampai rumahnya bisa diperbaiki dan bisa ditempati kembali," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani seusai keliling mengecek lokasi terdampak, Senin (17/10/2022).
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Berdasarkan data dari Pemkab Banyuwangi, tidak ada korban jiwa dalam banjir ini, namun terdapat 11 rumah rusak tepatnya di Perumahan Sutri Sobo.
Pemkab Banyuwangi Beri Penanganan Medis hingga Rusunawa bagi Warga Terdampak Banjir©2022 Merdeka.com
"Untuk 11 warga yang rumahnya rusak parah, kami sudah siapkan rumah susun di Rusunawa, yang bisa ditempati untuk sementara waktu hingga rumahnya selesai diperbaiki," imbuh Danang Hartanto, Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya.
Selain itu berbagai langkah penanganan juga telah dilakukan Pemkab Banyuwangi. Di antaranya melakukan evakuasi dan pelayanan medis bagi warga terdampak.
Selain itu Pemkab Banyuwangi juga menyalurkan bantuan 3500 porsi untuk makan makan pagi dan siang bagi warga terdampak. Makanan tersebut, selain dari pemkab juga berasal dari bantuan pelaku usaha Banyuwangi, perbankan, dan instansi terkait.
Pemkab juga mendirikan dapur umum di posko Tagana yang menyediakan 3500 porsi makan malam dan 3500 sarapan esok harinya.
Pemkab Banyuwangi Beri Penanganan Medis hingga Rusunawa bagi Warga Terdampak Banjir©2022 Merdeka.com
"Intinya, semuanya bergotong royong dan bekerja maksimal, bekerja cepat, untuk memulihkan situasi," kata Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal tersebut yang kerap kali menjadi penghambat ketika curah hujan tinggi. Air pun meluap dari parit-parit maupun dari kali itu sendiri.
"Jadikan ini semua pelajaran agar kita semakin disiplin dalam membuang sampah," ajaknya.
Pemkab Banyuwangi Beri Penanganan Medis hingga Rusunawa bagi Warga Terdampak Banjir©2022 Merdeka.com
Selain itu, imbuh Ipuk, telah mengeluarkan sejumlah aturan di kawasan atas Banyuwangi untuk mengontrol secara ketat pembangunan. Hal tersebut guna memastikan tidak adanya pengalihfungsian kawasan hijau menjadi pemukiman. Sehingga daerah-daerah yang selama ini mampu menyerap air hujan yang tinggi, tak lagi berfungsi.
"Kami akan berupaya keras untuk memastikan agar tidak terjadi perubahan fungsi lahan secara liar. Hal ini amat berbahaya. Bisa memicu banjir ke depannya," pungkas Ipuk.
(mdk/hhw)