Pemkot Mataram Ancam Tutup Lokasi Perbelanjaan Abai Protokol Kesehatan
Sementara 13 toko pakaian yang terindikasi berpotensi memunculkan kerumunan, antara lain Rubu, MGM, Galery Fashion, Roxi, Apollo, Sukses, Niaga, Boxi, Heron dan Airlangga Fashion.
Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengancam akan menutup pusat perbelanjaan yang terbukti abai dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa mengatakan, pemerintah kota sudah memberikan kesempatan para pengusaha tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 agar roda perekonomian tetap berputar, tapi pengusaha juga harus kooperatif dengan aturan terkait protokol kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Jika tidak, kami akan memberikan sanksi tegas dengan menutup pusat perbelanjaan yang terbukti melanggar aturan dengan abai menerapkan prokes Covid-19," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (5/5).
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi kondisi keramaian yang terjadi di sejumlah pusat-pusat perbelanjaan di Kota Mataram menjelang Idulfitri 1442 Hijriah. Pusat-pusat perbelanjaan di Mataram seakan diserbu pembeli yang tidak hanya dari warga kota, melainkan juga dari luar Kota Mataram.
Terkait dengan itu, sebagai bentuk antisipasi Pemerintah Kota Mataram melalui Satgas Covid-19 telah menyurati sembilan pusat perbelanjaan (mal dan supermarket) serta 13 toko pakaian yang terindikasi berpotensi memunculkan kerumunan.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai juru bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram menyebutkan sembilan pusat perbelanjaan (mal dan supermarket) yang terindikasi berpotensi memunculkan kerumunan, antara lain Lombok Epicentrum Mall, Mataram Mall, Transmart dan Lotte Supermarket.
Sementara 13 toko pakaian yang terindikasi berpotensi memunculkan kerumunan, antara lain Rubu, MGM, Galery Fashion, Roxi, Apollo, Sukses, Niaga, Boxi, Heron dan Airlangga Fashion.
"Untuk pengawasan akan dilakukan statis dan dinamis," jelasnya.
Untuk pengawasan statis, sambungnya, jajaran TNI/Polri akan membentuk posko pengawasan protokol kesehatan pada pusat perbelanjaan tersebut, sedangkan pengawasan dinamis dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Mataram.
"Satgas Covid-19 yang merupakan tim gabungan dari Satpol PP, BPBD, dinsos dan TNI/Polri akan melakukan patroli rutin penerapan protokol kesehatan, terutama untuk pemberlakukan pengunjung 50 persen dari kapasitas normal, dan penggunaan masker," tutupnya.
Baca juga:
Fenomena Kerumunan Pasar Tanah Abang, Alasan Masyarakat Lebih Senang Belanja Offline
Mulai Hari Ini Kesawan City Walk Medan Ditutup Sementara
Gubernur Bali Mengaku Ditegur Banyak Menteri Saat WNA Langgar Prokes
Pria Pengolok Pengunjung Mal Bermasker di Surabaya akan Dijadikan Duta Prokes
Mal dan Supermarket di Tasik Diwajibkan Bentuk Satgas Antisipasi Kerumunan
Diingatkan Pakai Masker, Seorang Emak-emak di Garut Malah Memaki Dandim