Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional
Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
- Mengolah Produk Kearifan Lokal, Pisang Sale Mades Makin Berkembang Lewat Pemberdayaan BRI
- Menengok Dampak Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos ke Petani dan Pengusaha
- Pemerintah Perketat Pengawasan Pupuk dan Pestisida Palsu
- Pemerintah Dukung Revitalisasi Industri Pupuk: Kalau Efisien, Harga Pokok Produksi Turun
Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional
Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Menurut Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana, pengembangan komoditas hortikultura tersebut memiliki prospek yang sangat baik, terutama di pasar internasional.
"Kami melihat antusiasme luar biasa dari pasar internasional terhadap pisang, jadi kami sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dan pengembangannya,"
ujar Yana.
merdeka.com
Pada tahun 2024, sudah banyak kontrak kerjasama yang telah dibuat dengan para petani. Termasuk kerja sama business to business (b to b) dengan buyer di Eropa.
"Kami hanya memfasilitasi transaksi dan kerjasama, dan kerjasama ini terus berkembang dan akan mencakup Korea,"
tambahnya.
merdeka.com
Pihaknya juga tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah. Seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser.
Di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1,317 Ha dengan target produksi 98,775 ton.
Sementara di Kutai Kartanegara, luas panen mencapai 762,97 Ha dengan target produksi 57.223 ton.
Di Berau, luas panen mencapai 295,61 Ha dengan target produksi 22.171 ton, dan di Paser, luas panen 1,010 Ha dengan target produksi 75.750 ton.
Kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik dan akan diikuti oleh Kukar, Berau, dan Paser.
Yana juga memaparkan, bahwa pada tahun 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani.
Sedangkan kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari.
Keberhasilan Kaltim dalam pengembangan kawasan pisang juga menarik minat daerah lain, seperti Sulawesi Selatan, yang membeli 2 juta bibit benih pisang.